Rukma Terima Keluhan Warga Soal Pembangunan Jalan Mergolangu

NONTON WAYANG. Rukma Setyabudi saat Pentas Seni Jateng, Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Ki Tejo Sutrisno dari Cilacap, lakon "Wahyu Cakraningrat", di Desa Mergolangu, Kecamatan Kalibawang, Wonosobo. Dok : Humas DPRD Jateng

JATENGPOS.CO.ID, WONOSOBO – Warga mengeluhkan lambannya pembangunan jalan di wilayah Desa Mergolangu, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo.

Keluhan itu disampaikan, di sela Pentas Seni Jateng, Pagelaran Wayang Kulit di desa setempat, Rabu (24/10/2018).

Kepala Desa Desa Mergolangu Bambang Wahono menyampaikan keluhan tersebut kepada Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, yang hadir dalam pagelaran wayang kulit tersebut.

Bambang mangatakan, akses jalan itu perlu segera diselesaikan mengingat jalan tersebut merupakan akses perekonomian sekaligus akses pariwisata.

iklan

“Kami berharap infrastruktur bisa diselesaikan, terutama infrastruktur jalan yang masih jelek sepanjang 3,5 km. Biasanya, yang sudah diprioritaskan dalam musrenbangcam justru belum fokus dibangun. Untuk itu, kami sangat berharap proyek jalan segera selesai pada tahun ini,” harapnya, saat memberikan sambutan awal dalam pentas seni, yang dihadiri Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi.

Baca juga:  Tingkat Kepemilikan E-KTP di Wonosobo Hampir 100 Persen

Menanggapi hal itu, Rukma mengatakan proyek jalan itu sudah dilaksanakan. Sejak 2014 digelontorkan anggaran Rp 4,6 miliar tapi masih kurang Rp 5 miliar.

“Kami (DPRD Jateng) akan mengusulkan kembali agar pembangunan dapat segera terbangun,” kata Rukma di hadapan ratusan warga desa setempat yang sedang menonton pagelaran wayang kulit.

Akses jalan yang dimaksud berada di Desa Mergolangu Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Disamping itu, akses jalan yang baik juga dibutuhkan untuk jalan menuju objek wisata Gunung Lanang, yang kini mulai dikenal masyarakat luas.

Sementara dalam pentaa seni yang digelar di desa tersebut dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat. Tema yang diangkat yakni ‘Wayang Kulit sebagai Warisan Budaya Adiluhung – Religius’ dengan Dalang Ki Tejo Sutrisno dari Cilacap, Lakon “Wahyu Cakraningrat”. adv

Baca juga:  Pentas Seni Pakudjembara Sambut Tamu Agung Ramadan
iklan