Selang dua hari, bersama istrinya, pelaku datang ke rumah menanyakan korban sudah pulang atau belum. Keluarga tidak curiga karena berpikiran masih berada di rumah sakit. Setelah itu, orang tua korban lantas berupaya menghubungi anaknya tetapi tidak bisa.
Hingga Jumat (23/02) petang kemarin, orang tua korban mendapatkan kabar jika anaknya telah tewas dan ditemukan di sebuah bak mandi dengan dicor semen.
Sejumlah warga dan tetangga tidak mengira rumah Didik Ponco Sulistyo yang merupakan pelaku pembunuhan tersebut digunakan untuk mengubur korban. Padahal, kamar mandi yang berada di belakang rumahnya tidak terlalu besar dan ukuran bak mandi yang digunakan untuk mengubur korban juga kecil.
Supardi (51) warga setempat yang merupakan tetangga pelaku mengatakan jika warga sekitar juga tidak curiga, saat melihat pelaku tengah mengaduk pasir dan semen di depan rumahnya sebelum kasus tersebut terungkap. Saat ditanya pelaku berdalih akan menambal kamar mandi yang bocor, warga juga tidak mencium bau menyengat dari rumah pelaku.
“Pelaku disini tinggal dengan istrinya, namun seminggu ini istrinya diungsikan ke Bandungan tempat neneknya. Warga tidak curiga saat pelaku mengaduk pasir dan semen, karena saat ditanya untuk menambal bak mandi yang bocor. Setidaknya tiga kali pelaku mengaduk pasir dan semen di depan rumah,” kata dia.
Sedangkan Zaenuri (42) warga lainnya mengatakan, posisi korban saat ditemukan berada di dasar bak kamar mandi yang ditimbun dengan pasir dan di cor menggunakan semen. “Kepala korban ditutup dengan plastik sedangkan posisinya terlentang di dasar bak mandi. Usai dibongkar oleh petugas kepolisian,” ujarnya.
Petugas kepolisian Polres Kendal hingga kini masih terus memeriksa dan memintai keterangan terhadap pelaku untuk mengungkap motif tindak kriminal yang dilakukan pelaku dengab membunuh dan mengubur korban di bak mandi.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aries Munandar mengatakan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, pelaku kerap meminta uang hasil kerja korban. Dugaan sementara pelaku sakit hati saat ditagih hutang oleh korban. “Pelaku emosi korban berkata kasar dan menjeratnya dengan selendang,” tegas Kasat Reskrim.
Sementara itu, usai dilakukan outopsi di RS Bhayangkara Semarang, jenasah korban warga Dusun Tanggulangin Desa Margosari Kecamatan Limbangan Kendal lantas dimakamkan pada Sabtu (24/02) dinihari. (via/drh)