JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Sebanyak 32 akseptor Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) berhasil terlayani dalam pelayanan safari KB Bhakti TNI Manunggal Bangga Kencana – Kesehatan Terpadu yang dilaksanakan di Puskesmas Guntur 1, Kamis (22/9/2022).
Para akseptor tersebut datang dari 12 desa di wilayah Kecamatan Guntur dengan didampingi oleh Satgas Pengamanan Desa (SKD) masing-masing desa.
Safari KB itu juga dihadiri personil TNI dari Koramil Guntur untuk memonitor pelaksanaan kegiatan itu agar berjalan lancar.
“Pelayanan safari KB ini merupakan kegiatan kolaborasi antara BKKBN dengan TNI dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Demak, khususnya di kecamatan Guntur,” kata Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Drs. Taufiq Rifai, M.Si.
Adapun dari 32 akseptor yang berhasil terlayani dalam safari KB tersebut meliputi 28 orang pasang implant baru, 12 bongkar pasang implant, 15 ganti cara ke implant dan 2 IUD baru.
“Diharapkan dengan pelayanan safari KB ini bisa menurunkan angka stunting dan sekaligus bisa menekan angka kelahiran,” ujar Taufiq Rifai.
Program Bangga Kencana merupakan salah satu program dari BKKBN yang berfokus untuk mewujudkan Keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat di Indonesia, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada Bina Keluarga Remaja
Kebijakan program Bangga Kencana sendiri merupakan singkatan dari Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana yang terdiri dari, memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegrasi berupa peningkatan kualitas dan pemanfaatan data program bangga kencana berbasis teknologi informasi di seluruh tingkatan wilayah. Serta pengembangan smart technology program untuk memperkuat pengelolaan program bangga kencana.
Selain itu juga untuk meningkatkan advokasi dan penggerakan program bangga kencana sesuai dengan karakteristik wilayah dan segmentasi sasaran. Meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan KBKR yang komperhensif berbasis kewilayahan dan fokus pada segmentasi sasaran. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga yang holistik dan integratif sesuai siklus hidup, serta menguatkan pembentukan karakter di keluarga. Perlu adanya optimalisasi pola asuh dan pendampingan balita dan anak serta pembentukan dan penguatan karakter sejak dini melalui keluarga.
Terakhir, menguatnya pemaduan dan sinkroniasasi kebijakan pengendalian penduduk. Seperti pengembangan GDPK, penguatan sinergitas kebijakan penyelenggaraan pengendalian penduduk, peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan.(*)