JATENGPOS.CO.ID, SELANDIA BARU -Kabar baik dan optimis datang dari Selandia Baru. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berhasil mengumpulkan 42 buyers di acara Sales Mission (SM) Selandia Baru di Hotel Crowne Plaza Auckland, Selandia Baru, 27 September 2018. Optimis tinggi pun datang dari SM tersebut.
Menurut data Kemenpar, tahun 2017 lalu, kunjungan wisman asal Selandia Baru mencapai 106,941 orang. Atau naik 2% jika dibandingkan tahun 2016. Atau dengan total kunjungan 105,393 wisatawan.
7 Bulan pertama di tahun 2018, kunjungan wisman asal Selandia Baru terkoreksi sangat positif. Sejak Januari hingga Juli 2018, kunjungan wisman Selandia Baru mencapai 67.247. Jumlah ini meningkat 10,1% jika dibandingkan periode yang sama 2017.
“Sejak terbang perdana pada pertengahan Juni 2018, Emirates benar-benar membuka pintu semakin terbuka lebar ke Indonesia. Kami sangat optimis atas meningkatnya wisatawan kami yang ke Indonesia. Sekitar 40 persen dari konsumen-konsumen kami bertambah ke Indonesia pasca Emirates buka penerbangan langsung dari Selandia Baru,”ujar Jon Gwin, Product Manager Asia dan Uni Emirate Arab House of Travel salah satu Tour Travel besar di Selandia Baru.
Hal senada diungkapkan Sellers asal Indonesia Sales Manager The Breezes Bali, Ega Purnama Alamsyah. Kata Ega, peningkatan signifikan terasa di Hotelnya yang berada di Seminyak, Bali. Penerbangan setiap hari dari Selandia Baru yang dibuka oleh Emirates memantik industri dan okupansi Hotel di Bali makin meningkat.
“Setelah Emirates buka, kami di internal langsung fokus. Karena peningkatannya terasa banget. Secara pararel juga terasa. Industri-industri terkait dengan Hotel kami juga sangat terasa penambahan Wisman Selandia Baru. Maka dari itu, kami bikin tim Selandia Baru dan selalu ingin ikut dengan Kemenpar berpromosi, karena pasarnya bergerak naik terus,”kata Ega.
Menariknya, Kemenpar juga sukses membuka destinasi selain Bali di acara SM itu. Ini setelah, Kementerian di bawah komando Arief Yahya ini berhasil mendatangkan sellers yang menjual destinasi Lombok dari Puri Hotel.
General Manager Puri Lombok Sara Sanders. Sara sukses mempresentasikan hotelnya dan destinasi yang terkait dengan cantik dan gamblang di depan para Sellers. Kata Sara, kehadiran Kemenpar dan Emirates sukses mendatangkan Wisman ke Bali juga ke Lombok.
Hal itu dibenarkan oleh Sellers asal Selandia Baru, Linda Ambadar. Owner Travel Kia Ora itu merasakan hal yang sama. “Makin kencang ke Indonesia. Lombok juga sudah masuk destinasi incaran Selandia Baru. Terima kasih Kemenpar. Terima kasih Emirates,”katanya. Acara tersebut juga berjalan lancar dan menarik. Kemenpar memberikan door prize bagi yang hadir dan juta tarian nusantara yang menawan.
Terpisah, pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Giri Adnyani menyambut kabar baik dari Selandia Baru. Kata dia, pasar Selandia Baru memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Kata Giri, sejarah memang telah diciptakan maskapai Emirates yang menghubungkan tiga kota dunia dengan Bali sebagai poros utamanya.
Koneksi internasional tersebut sukses menyatukan Dubai (Uni Emirat Arab), Bali (Indonesia), dan Auckland (Selandia Baru). “Momentum ini positif bagi kepariwisataan nasional karena semakin membuka lebar pintu konektivitas udara internasional kita. Terima kasih kepada Sellers dan Buyers yang ikut SM. Terus bawa wisatawan ke Indonesia,” kata Giri yang juga diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV Kemenpar Adella Raung.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, posisi Australia dan Selandia Baru memang diuntungkan posisi geografis. Arus masuk wisatawan Selandia Baru sangat potensial bagi kepariwisataan nasional.
“Koneksi ini harus terus membawa pengaruh besar bagi semua pihak. Poros ini harus terus tumbuh bagus, apalagi Bali ini tujuan wisata terbaik dunia. Di sekitar Bali juga ada destinasi terbaik seperti Pulau Lombok dan Pulau Komodo. Terima kasih. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada Emirates karena telah menghubungkan Dubai-Denpasar-Auckland. Sinergi ini sangat positif untuk pariwisata Indonesia,”pungkasnya.(udi)