JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Calon Bupati Petahana Semarang, H Ngesti Nugraha mengapresiasi atas prestasi dicapai Tharisa Dea Florentina, atlet wushu peraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Tharisa tidak hanya menjadi aset prestasi olahraga bagi Kabupaten Semarang tapi juga aset Jawa Tengah (Jateng) dan Indonesia.
Warga Dusun Jatisari, Desa Doplang, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang ini juga bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi para remaja dan anak-anak muda di Kabupaten Semarang, agar melakukan kegiatan yang positif hingga menjadi kebanggaan daerah dan bangsa Indonesia.
“Tentu ini menjadi satu kebanggaan pemerintah daerah dan semoga ke depan dari Kabupaten Semarang ini akan terus muncul Tarisha- Tarisha yang lain, tidak saja di bidang olahraga namun juga di bidang lain untuk mengharumkan nama daerah,” ujar Ngesti Nugraha saat menghadiri acara Tasyakuran Prestasi Atlet Wushu Tharisha Dea Florentina, di lapangan PAUD Budi Luhur, Dusun Jatisari, Desa Doplang, kemarin malam.
Di hadapan warga Desa Doplang yang hadir di acara tasyakuran, Ngesti mengatakan, Tarisha merupakan atlet asli daerah Kabupaten Semarang yang baru- baru ini meraih medali emas pada PON XXI Aceh, Sumut 2024, untuk cabang olahraga (cabor) wushu, mewakili kontingen Jateng.
“Prestasi yang sangat membanggakan tidak hanya diraih di ajang PON untuk Jateng. Traisha juga menjadi salah satu atlet Indonesia yang meraih medali emas di pesta olahraga multi cabang SEA Games Kambija 2023, di cabor yang sama,” ungkap Cabup Semarang berpasangan dengan Calon Wakil Bupati Hj Nur Arifah (MUTIARA) ini.
Apa yang telah dicapai oleh Tarisha di bidang olahraga ini, lanjut Ngesti Nugraha, diharapkan bisa menjadi motivasi sekaligus inspirasi bagi anak- anak milenial maupun generasi Z di Kabupaten Semarang.
Sehingga anak- anak muda Kabupaten Semarang dapat terus berprestasi baik di bidang olahraga maupun di bidang yang lain. Setidaknya mampu menginspirasi agar para remaja dan anak- anak muda yang lain agar terus berkreasi, berinovasi yang positif dan berprestasi.
Selain Tharisa, lanjut Ngesti, setidaknya juga ada atlet-atlet lain asal Kabupaten Semarang yang mewakili Jateng dan membawa pulang medali, baik emas, perak maupun medali perunggu dari PON di Aceh-Sumut dari cabor yang lain.
Untuk yang belum berprestasi dan belum mampu membawa pulang medali, ia meminta untuk tidak putus asa. Justru sebaliknya, ini harus dijadikan motivasi agar terus berlatih guna meningkatkan Teknik, skil dan kemampuannya.
“Sehingga, pada saatnya mereka akan mampu berprestasi seperti Tharisa,” tandasnya. (muz)