JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Luar biasa. Para nara pidana (Napi) rumah tahanan (Rutan) Boyolali memilih melakukan dzikir dan doa bersama untuk menyambut tahun baru 2018.
Acara dzikirdan doa bersama itu digelar di masjid yang ada di dalam Rutan dan diikuti 151 Napi dan tahanan muslim.
“Ini sebagai refleksi akhir tahun 2017, kami adakan dzikir dan doa bersama. Berharap kehidupan yang lebih baik di tahun 2018,” ungkap Kepala Rutan Boyolali, Muhammad Ali, Minggu (31/12).
Kegiatan dzikir dan doa bersama itu dipimpin ustaz Mustajab yang merupakan petugas rutan.
Kegiatan pada akhir tahun itu, masih menurut Ali, sengaja digelar untuk mengajak para tahanan merefleksikan kehidupan yang sudah dilalui selama ini. Diharapkan, warga binaan yang melakukan kesalahan di masa lalu tidak diulangi lagi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan kepada para warga binaan bahwa suatu saat semua orang akan kembali ke pangkuan-Nya, sehingga harus punya bekal amal yang baik yang salah satunya dengan membaca ayat-ayat alquran,”nya.
Ali mengatakan kegiatan ini akan rutin digelar di Rutan Boyolali. Dengan harapan, para Napi dan tahanan akan memiliki kualitas keimanan yang semakin baik lagi. Sehingga mereka tidak mengulangi perbuatannya lagi dan diharapkan lebih percaya diri saat kembali dan bergaul dengan masyarakat.
“Kami ingin Rutan ini berkonsep pesantren dan kegiatan ini bisa dilakukan rutin dua kali dalam sebulan,” imbuh dia.
Sementara itu, seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan khidmat. Mengenakan baju koko dan kopiah, mereka duduk bersila dengan rapi dan mengikuti dzikir dan doa bersama dengan khusyuk. Bahkan sebagian tahanan tampak menitikkan air mata.(dot/udi)