JATENGPOS. CO. ID, KARANGANYAR-Dewan kembali menyoroti persoalan gunung sampah di TPA Sukosari Karanganyar.
Pasalnya, anggaran tahun 2025 diminta memprioritaskan untuk penanganan persoalan sampah yang dinilai sudah darurat.
Wakil Pimpinan DPRD Karanganyar, Toni Hatmoko memberi peringatan keras kepada eksekutif di Pemkab Karanganyar lantaran persoalan sampah di TPA Sukosari tak terurus bertahun-tahun. Pimpinan dewan sudah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di TPA Sukosari. Dan warga yang mengeluh sudah audiensi dengan ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo.
“Sudah lebih dari 10 tahun TPA Sukosari tidak terurus. Sampah hanya ditumpuk. Sudah 150 ton sehari. Sampai hari ini sampah tidak diolah. Tak terurai. Tak dimanfaatkan untuk sesuatu yang ekonomis, kalau rakyat diPHP terus persoalan sampah kapan selesai,” terang Toni pada wartawan, Rabu (31/7).
Diungkap Toni, ketika diprotes warga, TPA Sukosari ditutup, selama 3 hari saja sampah menumpuk di mana-mana. Warga mengeluh karena kondisi air tercemar, udara bau menyengat, dan banyak lalat.
“Kita juga cek pergantian dua sumur warga masyarakat yang sudah tercemar. Sampai hari ini masih tahap pengerjaan,” ujarnya.
Saat membahas anggaran dengan eksekutif, pihaknya mendesak agar anggaran tahun 2025 ada prioritas untuk pengolahan sampah. Sehingga di sana ada fasilitas yang memadai. Warga juga bisa memanfaatkan sampah bisa dibuat paving, magot, kompos, dan lain-lain.
“Tadi di dinas menyampaikan perkiraan untuk TPA Sukosari butuh anggaran 25-27 miliar. Itu untuk pengadaan tanah, perlengkapan mesin, dan alat doser. Soal sampah ini, kita harus malu pada masyarakat. Pejabat masak nggak punya malu,” tandasnya. (yas/jan)