JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, langsung kembali ke Dallas, Amerika Serikat, setelah pertandingan melawan Australia pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di SUGBK, Selasa (10/09/2024).
Paes langsung kembali malam itu menggunakan pesawat Qatar Airways bersama Jay Idzes dan Calvin Verdonk. Di dalam pesawat, Paes langsung menyantap makan malam dengan menu nasi rendang. Ia membagikan foto nasi rendang di Instagram eksklusifnya.
Paes memang menggemari kuliner Indonesia satu ini. Saat berada di Dallas, Paes juga memasak makanan nusantara saat sedang cheat day. Selain rendang, ia juga membuat soto ayam.
Pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Grup C berakhir 0-0. Timnas Indonesia memperoleh tambahan 1 poin lagi untuk lolos ke putaran kualifikasi.
Maarten Paes menjadi bintang utama pada dua laga tersebut. Kegemilangan dan aksi-aksi shot-stopping yang ia lakukan, termasuk ketika menggagalkan eksekusi penalti pemain Arab Saudi jadi sorotan utamanya.
Selain Maarten Paes, hari ini, Rabu (11/09/2024) diperkirakan pemain-pemain Timnas Indonesia lainnya juga akan kembali ke klub. Asnawi Mangkualam terbang ke Thailand untuk bergabung dengan Port FC, sedangkan Pratama Arhan ke Korea Selatan bersama FC Seoul.
Jay Idzes juga akan terbang ke Italia untuk bergabung dengan Venezia, sementara Nathan Tjoe-A-On dan Marselino Ferdinan ke Inggris untuk berkumpul dengan timnya masing-masing.
Thom Haye dikabarkan bakal langsung ke Belanda untuk menuntaskan proses transfernya dengan NAC Breda. Adapun ia saat ini masih berstatus free agent.
Maarten Paes bermain impresif dalam duel melawan Australia. Dia berhasil melakukan lima penyelamatan, dan membuat gawang Timnas Indonesia clean sheet.
Paes menepis dua kans mencetak gol yang didapat Harry Souttar pada menit ke-21 dan 23′, sepasang peluang emas Craig Goodwin menit ke-34 dan 58′, serta bola hasil tendangan Adam Taggart pada menit ke-68.
Penampilan solid Maarten Paes di pos penjaga gawang membuat Timnas Indonesia berhasil menahan Australia dengan skor 0-0.
Sektor pertahanan Timnas Indonesia tampil sangat solid saat menjamu Timnas Australia pada pertandingan kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Sektor pertahanan memang menjadi area yang paling banyak mendapatkan tekanan sepanjang pertandingan. Socceroos secara konsisten terus menghadirkan ancaman untuk barisan lini belakang tim Merah Putih.
Beruntung, konsistensi para pemain di sektor ini dalam menjaga fokus dan pergerakan lawan membuahkan hasil. Untuk kali pertama, skuad Garuda akhirnya mengukir cleansheet.
Barisan pertahanan Timnas Indonesia tampil sangat solid sepanjang pertandingan. Jantung pertahanan dikawal oleh tiga bek tengah sejajar yang konsisten, yakni Rizky Ridho, Jay Idzes, dan Justin Hubner.
Sektor sayap juga tak kalah istimewa. Sandy Walsh tampil solid di sisi kanan, sedangkan Calvin Verdonk bermain sangat spartan untuk menjaga stabilitas area kiri. Khusus Verdonk, dia layak mendapatkan apresiasi.
Tekanan demi tekanan yang dilancarkan Timnas Australia pun akhirnya sukses diredam oleh anak asuh Shin Tae-yong. Sektor pertahanan patut menuai kredit khusus untuk performa mereka pada laga ini.
Apa jadinya jika gawang Timnas Indonesia tak dikawal oleh Maarten Paes? Kiper berusia 25 tahun ini tampil sangat cekatan dalam menghalau setiap ancaman yang berpotensi mengoyak jala gawangnya.
Socceroos memang rutin menghadirkan banyak ancaman. Sepanjang pertandingan, setidaknya ada 19 tembakan yang dilepaskan skuad asuhan Graham Arnold. Dari semua itu, lima di antaranya mengarah ke gawang.
Namun, ketangkasan Maarten Paes dalam membaca arah bola sukses mengamankan semua ancaman ini dengan baik. Kiper asal klub FC Dallas itu sukses mencatatkan lima saves alias penyelamatan untuk menjaga gawangnya bersih dari kebobolan.
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menjadi sosok yang paling pontang-panting di jantung pertahanan. Sebab, pemain berusia 24 tahun ini mendapatkan tugas khusus untuk menjaga pergerakan Harry Souttar.
Bek Sheffield United ini memang jadi sosok yang berbahaya dalam duel udara. Sebab, dengan postur tubuh yang mencapai 200 cm, Harry Souttar bisa sangat leluasa untuk menghadapi bola-bola di udara.
Tugas inilah yang sukses dijalankan Jay Idzes dengan baik. Meski harus pontang-panting karena kalah postur, tetap pemain asal klub Venezia ini sukses menyulitkan pergerakan Souttar di area kotak penalti Indonesia. (bol/riz)