UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Bawen dan Kantor Kelurahan Bawen, Kabupaten Semarang terdampak jalan tol Bawen-Yogyakarta diharapkan dapat segera direlokasi. Sebelum pelaksanaan proyek jalan tol bangunan aset Pemkab Semarang tersebut diharapkan sudah berdiri di lokasi baru.
Upaya percepatan tersebut dilakukan Bupati H Ngesti Nugraha dengan terjun langsung bersama pihak terkait dan warga meninjau beberapa alternatif lokasi pembangunan SD, pekan kemarin.
Bupati menjelaskan aspirasi warga menginginkan lokasi baru SDN 1 Bawen nantinya tetap berada di Lingkungan Tegalrejo seperti saat ini. Pembangunan diharapkan segera dilaksanakan agar nantinya tidak mengganggu proses belajar mengajar para siswa dan guru.
“Kita meminta lokasi pembangunan ada di lingkungan Tegalrejo seperti sekarang ini. Tujuannya agar anak-anak tidak harus menyeberang jalan raya atau terlalu jauh dari permukiman warga,” ujar Bupati disela-sela menghadiri Lomba Duta Fatayat Kabupaten Semarang di Pandapa Rumah Dinas Bupati, Minggu (9/7) pagi.
Menurut Bupati, tanah aset Pemkab Semarang yang terkenal proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta keseluruhan sekitar 12 hektar ada di kelurahan Bawen sampai wilayah Ambarawa. Untuk tanah pengganti SD ada beberapa alternatif lokasi yang sedang diinvetarisir. Sedangkan, Pemkab sudah tidak memiliki lagi aset tanah di lingkungan Tegalrejo.
“Kami berusaha secara maksimal mendukung program pemerintah pusat untuk percepatan pebebasan tanah yang terkena jalan tol. Harapan kami tanah pengganti segera direalisasi untuk pembangunan SDN 1 Bawen,” jelas Bupati.
Selain SDN 1 Bawen, lanjut Bupati, aset Pemkab yang juga terdampak kantor Kelurahan Bawen dan lapangan sepak bola Bawen. Rencana tanah pengganti dan pembangunannya disepakati di lingkungan Ngemplak Bawen, di tanah aset Pemkab Semarang seluas sekitar 3,5 hektar.
Selain itu, ada sumber mata air dan makam punden yang terkena jalan tol. Hasil musyawarah bersama warga tanah pengganti sudah disepakati tinggal percepatan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bupati berharap proses pemindahan seluruh fasilitas masyarakat tersebut segera diselesaikan sebelum pelaksanaan proyek tol Bawen-Yogyakarta dilaksanakan di Kabupaten Semarang.
“Kami meminta sebelum sekolahan dan kantor Kelurahan dirobohkan harus sudah ada penggantinya dulu. Sekolahan dan kantor Kelurahan dibangun dulu, kalau sudah dilaksanakan silahkan diratakan,” tandasnya. (muz)