SDN Karangroto 02 Kembangkan Cabang Olahraga Woodball

SDN Karangroto 02 Semarang

KOMPAK: Kepaka sekolah, guru, dan siswa SDN Karangroto 02 kompak maju untuk meraih prestasi. Foto: isal/jatengpos

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – SDN Karangroto 02, menjadi salah satu sekolah hebat di kota Semarang. Sekolah yang terletak di pinggiran kota perbatasan Karangroto Genuk-Kab Demak itu memiliki olahraga unggulan bernama Woodball.

Sebuah cabang olahraga baru di dunia, yang kini sedang dikembangkan di SDN Karangroto 02.

“Woodball olahraga semacam golf tetapi menggunakan bola dan alat pukul dari kayu, wood artinya kayu,”kata Mukhri, S.Pd, Kepala Sekolah (KS) SDN Karangroto 02.

Cabang baru ini, di dunia sudah dikenalkan tahun 2008 saat Pesta Olahraga Pantai Asia 2008. Tetapi di Indonesia masih belum populer.

Untuk menggarab cabang olahraga baru ini, sekolah mempercayakan kepada guru olahraga Anas Malikul Amin untuk mengajari anak didiknya.

“Karena jadi unggulan, guru olahraga kita tugasi untuk mempersiapkan anak-anak secara maksimal. Sehingga nanti saatnya dipertandingkan, SDN Karangroto bisa juara,”harap Mukhri.

Anas Malikul Amin menambahkan, Woodball mirip golf. Tetapi alatnya kayu. Mulai dari bola dan stik pemukul. Hanya bedanya kalo golf lubangnya tanah, ini sasaran bolanya harus mengena botol dari kayu juga.

WOODBALL: Guru olahraga woodball bersama siswanya yang giat berlatih. Foto: arif/jatengpos

“Kalau mainya bisa di lapangan rumput, pasir, dan lainya,”jelasnya.

Mukhri menjelaskan, letak sekolahnya yang jauh dari tengah kota, membuat beberapa kendala. Diantaranya kepedulian orang tua untuk mengontrol anaknya. Ada beberapa siswa yang masih sering tidak berangkat sekolah tetapi orang tua tidak tahu.

“Setelah dikunjungi oleh guru, ternyata anaknya tidur di rumah, sementara orang tuanya berangkat jam 6 pagi pulang kerja jam 6 sore,”katanya.

Meski sekolah perbatasan, SD nya memiliki potensi yang besar. Diantaranya jumlah siswa 380, guru ASN 16, dan non ASN penunjang, dengan 12 Rombel dari kelas 1-6. Setiap PPDB, siswa yang mendaftar sampai melebihi kuota.

Sekolahnya juga masuk empat besar Sekolah Adiwiyata tahun 2021. Saat ini masih visitasi dengan DLH untuk mewujudkan kesadaran siswa benar-benar peduli sampah lingkungan hijau dan bersih.

Untuk prestasi siswa, diantaranya ada yang beberapa kali juara nasional. Seperti Kapolri Cup cabang belada diri Taekwondo dan lainya. Extra pramuka dan PMR. Lalu grup rebana siswa yang sudah tampil beberapa kali di sekolah.

“Grub rebana ini murni dari siswa. Mereka ada yang pegang kendang, seruling, biola. Hanya keyboardnya masih dibantu pak guru,”katanya. (jan).