
Ada Green House dan Rainharvesting
Saat didirikan pada tahun 1968 lalu, sekitar kawasan SDN 01 Tugurejo masih berupa perbukitan. Jalan Raya Walisongo yang berada di depan sekolah masih berupa jalan satu jalur, belum selebar sekarang. Karena berada di kawasan bukit padas, areal di sekitar sekoilah kurang subur ditanami aneka pohon.
“Saat saya masuk pertama kali ke SDN Tugurejo 01 ini, dari depan hanya kelihatan atapnya saja, karena kanan kiri sekolah masih bukit padas,” ujar Kepala SDN 01 Tugurejo Riyatni, SPd. Kepala sekolah yang sudah mengabdi di sekolahan tersebut sejak tahun 1981 ini mengaku hapal betul kondisi sekolah.
Selang bebarapa waktu kemudian, tetangga sekolah ingin membangun kolam renang. Mereka membutuhkan tanah urug. Kebetulan saat itu SDN 01 Tugurejo ingin melakukan penataan lahan sehingga ada simbiosis mutualisma. “Bukit di sekitar sekolah ditata, tanahnya dikirim ke proyek kolam renang,” katanya.

Seiring dengan perkembangan, kolam renang itu sudah tidak ada dan saat ini sudah beralih menjadi perusahaan pengisian gas 3 kg atau SPBE. Setelah dilakukan penataan, pihak sekolah mulai melakukan penghijauan. Kini aneka tumbuhan bisa berkembang dengan suburnya. Ada tanaman mangga, jambu, pisang dan lain sebagainya.
Di SDN 01 Tugurejo tercatat ada green house, rumah pilah sampah dan unit rainharvesting. Meski berupa green house namun memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Sejumlah tanaman tumbuh subur. Pohon yang menghijau ini berhasil mengundang aneka burung mendatangkan kenyamanan.
Selain green house, di SDN 01 Tugurejo ini memiliki rainharvesting atau pemananen air hujan bantuan Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. “Air dari sistem rainharvesting ini kami manfaatkan untuk menyirami green house dan keperluan lain termasuk berwudlu bagi siswa dan guru, kebetulan letaknya di dekat mushola,” katanya.