SDN Wonolopo 01 Kecamatan Mijen, Dari Desa Wakili Adiwiyata

Guru dan Manajemen SDN Wonolopo 01 ditunjuk UPTD Pendidikan Kecamatam Mijen mewakili sekolah yang ada di Mijen. Maju ikut lomba Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Semarang.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG — Serba terbatas dan berada dalam lingkungan pedesaan di Kecamatan Mijen, tak menyurutkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonolopo 01 untuk maju seperti sekolah di perkotaan. Karena keuletan dalam menata lingkungan sekolah, Oktober lalu SDN Wonolopo 01 ditunjuk UPTD Pendidikan Kecamatam Mijen mewakili sekolah yang ada di Mijen. Maju ikut lomba Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Semarang.

“Kami juga tak mengira akan mewakili Mijen, SDN Wonolopo adalah sekolah dasar negeri yang pertama kalinya mewakili lomba sekolah Adiwiyata. Biasanya sekolah swasta, ini tantangan dan prestasi bagi kami,” kata Nursiyah, Kepala Sekolah SDN Wonolopo 01.

Maka, dengan waktu yang mepet paska audiensi di Balaikota Semarang, hanya memiliki waktu satu bulan persiapan sebelum penilaian, penilaian tim juri Adiwiyata pada 10 November kemarin, pihaknya langsung mengumpulkan semua pihak.  Mulai dari siswa, komite, paguyuban kelas, sampai warga saekitar termasuk kelurahan dan kecamatan.

“Kami memang sedang fokus manata lingkungan sekolah, penanaman pohon sejak lama dan sekarang sudah besar. Ada bio pori dan sumur resapan, masjid sekolah, kantin sekolah, dan rumah hijau atau green house. Namun instrumen Adiwiyata rupanyak banyak sekali kekurangan dalam SDN Wonolopo 01,” ujarnya.


Adanya kekurangan instrumen penilaian Adiwiyata itu, justru semakin melecutkan semangat SDN Wonolopo 01 berbenah.  P32eran masing-masing pihak pun digerakan dalam kerja bakti serentak. Menata lingkungan sekolah lebih rapi dan lebih hijau.

“Kami sadar juga keterbatasan ekonomi wali murid dan warga sehingga kerja bakti menyumbangkan tenaga, seperti mempercantik taman, menyumbang tanaman, paving, sampai memperbagus green house dan membuat hidroponik,” terangnya.

Para siswa juga dengan kreatif membuat taman didepan kelas masing-masing. Seperti membuat pot dari limbah dan ditanami tanaman hiasa dan sayuran. Bahkan istimewanya ada vertical garden pada tiap sudut sekolah, yang menambah cantik dan hijau lingkungan.

Saat ini pun meski hanya baru 75 persen pengerjaan, lingkungan sekolah tampak hidup dan asri. Sudah ada green house yang mewah, kolam ikan, taman hidroponik, gazebo, dan vertical garden.

“Intinya kami ini ada atau tak diikutkan dalam Adiwiyata juga tengah mempercantik lingkungan sekolah, semata-maya agar lingkungan nyaman untuk belajar siswa. Pohon yang besar juga semakin membuat adem dan sirkulasi udara dikelas menjadi lebih sehat,” paparnya.

Pihaknya juga merasa dalam penilaian mewakili Kecamatan Mijen dalam lomba Adiwiyata adalah penilaian murni dari pengawas UPTD. Penilain UPTD menurutnya secara diam-diam melakukan pengawasan.

“Kini kami siap bersaing dengan para sekolah yang ada di kota, kami juga memiliki keungglan dimana lahan dan pohon besar banyak, Wonolopo lahan terluas, kami guyub antara siswa, wali murid, guru, warga bahkan lurah dan camat juga ikut turun. Kami dari desa siap menyongsong Adiwiyata disemarkan pada sekolahan kami,” pungkasnya. (aam/jan/ct7)