Sejak Lebaran, Bawang Merah Masih Melambung Tinggi di Salatiga

MAHAL Salah seorang pekerja di Pasar Blauran sedang membersihkan bawang merah di depan kios. ( foto: dekan/JATENGPOS). 

JATENGPOS. CO. ID, SALATIGA – Harga komoditas bawang merah di Pasar Blauran Kota Salatiga Jawa Tengah paska Lebaran 2024 masih tinggi. Harga bawang merah menyentuh angka Rp 60.000 per kilogram.

Tingginya harga komoditas bawang di pasar ini disinyalir karena stok dari petani sudah menipis dan permintaan pasar yang masih tinggi.
Harga yang tinggi ini telah dirasakan para pedagang sejak H-3 Lebaran 2024 lalu hingga saat ini.

Harga bawang merah kelas super saat ini mecapai Rp 60.000 per kilogram. Sebelumnya harga bawang merah super hanya Rp 30. 000 per kilogram.

Sedangkan harga bawang putih saat ini mencapai Rp 40.000 per kilogram. Sebelumnya hanya berkisar Rp 37.000 per kilogram.” Jelang Lebaran kemarin harga bawang merah yang melonjak tinggi hingga Rp 65 ribu per kilo, saat ini sudah Rp 60 ribu per kilo, turunnya sedikit bila dibandingkan dengan harga sebelum puasa yang hanya berkisar Rp 30 ribuan per kilo,” kata Suyatiningsih saat ditemui di kios Pasar Blauran, Salatiga, Sabtu ( 27/4/2024).


Baca juga:  Inilah 33 Jurus Menulis Artikel di Jurnal Bereputasi bagi Mahasiswa BKPI

Dikatakannya, harga kebutuhan bumbu dapur saat ini belum ada penurunan harga seperti harga sebelum puasa /Lebaran. Hal ini disebabkan stok bawang di petani menipis.
“Dari sebelum Lebaran sampai sekarang belum ada penurunan harga. Barangnya juga belum banyak. Kalau stoknya banyak harga biasanya turun,” katanya.

Saat ini, karena harga brambang masih tinggi ingginya di pasaran mengakibatkan sepinya pembeli sehingga pedagang
mengalami penurunan omzet.
“ Kenaikan harga berpengaruh ke pembeli, Padahal sebelum-sebelumnya ramai,” jelasnya.

Salah seorang pembeli, Astuti mengaku dengan kenaikan harga bawang merah ini, ia mensiasatinya dengan tidak berani membeli banyak- banyak alias membeli secukupnya, sembari menunggu harga normal. ” Saya berharap harga kebutuhan pokok kembali normal, tidak hanya brambang saja, tapi juga kebutuhan pokok lainnya,” harapnya.( deb/jan)

Baca juga:  30 Pendonor 100 Kali Asal Surakarta Terima Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden