25.7 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Terapkan Metode Sisi Kopi, SMP Negeri 12 Semarang Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi

JATENGPOS.CO.ID-Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang berhasil mengimplementasikan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata dirancang dengan tujuan menyadarkan warga sekolah untuk bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. SMP Negeri 12 Semarang merupakan salah satu sekolah yang berhasil mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Tengah. Dalam mencapai keberhasilan tersebut, sekolah ini telah melalui tahapan yang panjang. Dua kali mengajukan diri untuk menjadi sekolah Adiwiyata, SMP Negeri 12 sempat mengalami kegagalan pada tahun 2016 dan 2017. Namun, berkat usaha untuk terus berbenah diri, pada tahun 2021 SMP Negeri 12 Semarang berhasil lolos sekolah Adiwiyata tingkat kota dan mendapatkan peringkat 1 di Semarang. Tidak sampai di situ, sekolah ini selalu berinovasi hingga pada tahun 2024, SMP Negeri 12 Semarang berhasil lolos sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.

Dra. Rini Rusmiasih, M.Pd., selaku kepala sekolah menyampaikan untuk menjadi sekolah Adiwiyata, sekolah harus memenuhi kriteria. “Ada empat aspek yang menjadi kriteria, seperti kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup, kurikulum sekolah berbasis lingkungan hidup, kegiatan lingkungan di sekolah yang berbasis partisipatif, serta pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan” jelasnya. Dalam mengimplementasikan kriteria tersebut, SMP Negeri 12 Semarang rutin melakukan penghijauan melalui program Hari Jadi Sekolah di setiap tahunnya. Para siswa juga dibiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya serta menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) secara berkelanjutan.

Baca juga:  Pramuka SMANWA Gelar Aksi Berbagi Ta'jil Gratis Dibulan Ramadhan

SMP Negeri 12 Semarang juga menerapkan metode Sisi Kopi (Komunikasi, Kolaborasi, Komitmen dan Peduli) dalam mengimplementasikan program Adiwiyata. “Dalam metode tersebut, seluruh warga sekolah bertanggung jawab dalam upaya pelestarian lingkungan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup” tambah Rini. Sekolah terus berinovasi dalam metode pembelajaran yang akan digunakan, dengan cara memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajarnya. Memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar merupakan langkah yang diambil dengan harapan dapat membiasakan siswa untuk peduli terhadap lingkungan ini sebagai pranata kehidupan yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, sekolah ini juga memiliki program sekolah yang mendukung Adiwiyata, seperti Sasisata (satu siswa satu tanaman), Sakelipot (satu kelas lima pot), Tagukar (taman guru dan karyawan.), dan BeSTiKu (bebas sampah plastik sekolahku). SMP Negeri 12 Semarang terus menunjukkan sebuah komitmen yang kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai inovasi. Inovasi terbaru yang dihasilkan antara lain pembuatan sabun sadaya dan sabun angdana, serta berinovasi dalam pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair atau ecoenzim. Inovasi tersebut merupakan implementasi dari tujuan dideklarasikannya sekolah Adiwiyata oleh sekolah ini yaitu agar siswa memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekolah dengan membiasakan 3R (reuse, recycle, reduce). Dengan memproduksi sabun ramah lingkungan dan pupuk dari bahan-bahan alami, diharapkan para siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah generasi yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Baca juga:  Panen Karya di SDN Karangrejo 01

Karakter sekolah Adiwiyata juga diterapkan melalui kegiatan rutinan atau budaya sekolah, seperti mengadakan gotong royong atau kerja bakti di lingkungan sekolah setiap dua kali dalam sebulan, membersihkan lingkungan sekolah pada peringatan hari tertentu, melakukan bersih pantai, serta melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah. Selain kegiatan rutinan, penerapan karakter sekolah Adiwiyata juga dilakukan melalui sosialisasi terkait sekolah Adiwiyata kepada seluruh siswa, membentuk kader Adiwiyata, melibatkan seluruh warga sekolah dalam menerapkan PRLH di pembelajaran dan kehidupan sehari-hari, serta melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan PRLH di sekolah. Dalam pelaksanaannya, sekolah berkolaborasi dalam berbagai pihak, seperti orang tua, siswa, komite, berbagai instansi dan lembaga lainnya dalam mempersiapkan sekolah baik secara fisik maupun administratif untuk menjadi sekolah Adiwiyata sesuai ketentuan.

(Nurhasanah/Rahma)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya