26.9 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

TK Negeri Ngaliyan Terapkan Belajar Tanpa Jenuh Melalui Kegiatan Outing Class

JATENGPOS.CO.ID-Dalam mengasah kesiapan belajar anak sejak dini, TK Negeri Ngaliyan tidak hanya menerapkan proses KBM di dalam kelas namun juga di luar kelas atau disebut dengan outing class. Kegiatan outing class bertujuan sebagai variasi belajar anak agar tidak merasa jenuh dan bosan. Outing class juga dilakukan untuk memperkenalkan objek secara langsung sehingga anak tidak hanya belajar melalui gambar atau proyektor.

Marsini S.Pd, selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan outing class dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama wali murid. “Kami menjalankan kegiatan yang telah diprogramkan. Semua kegiatan berkoordinasi dengan orang tua, contohnya musyawarah dalam pengambilan tema outing class,” ujarnya. Marsini juga menyebutkan bahwa puncak outing class setiap tahunnya berbeda-beda. Untuk tahun ini, TK Negeri Ngaliyan melaksanakan outing class sekaligus perpisahan dengan pentas seni. Pentas seni yang ditampilkan meliputi tarian, puisi, drum band, dan hafalan doa-doa. Acara tersebut diselenggarakan di aula Kelurahan Ngaliyan dan dihadiri oleh warga sekolah, orang tua, serta anggota keluarga anak-anak.

Baca juga:  Ciptakan Alat Tes Kadar Hemoglobin, Siswa SMPN 1 Ungaran Juara I Krenova

Selain kegiatan outing class, kegiatan pembelajaran di dalam sekolah juga tak kalah menyenangkan. Anak-anak dibebaskan untuk belajar di lingkungan sekitar sekolah, seperti di bawah pohon atau di tempat bermain. TK Negeri Ngaliyan juga rutin melaksanakan kegiatan literasi dan infak. Kegiatan literasi dilaksanakan setiap hari kamis di mana sekolah menyediakan pojok baca. Anak-anak dibebaskan membaca berbagai cerita bergambar yang menarik. Untuk kegiatan infak biasa dilaksanakan setiap hari Jumat, dana hasil infak tersebut digunakan untuk menjenguk teman yang sakit dan ketika bulan ramadhan digunakan untuk membantu teman yang kurang mampu serta warga sekitar sekolah.

TK Negeri Ngaliyan juga memiliki budaya sekolah yang rutin diterapkan. Di mulai dari setiap pagi guru menyambut anak-anak yang datang. Sebelum memulai pembelajaran, guru mengasah motorik kasar dengan mengajak anak berbaris untuk bernyanyi, menari, atau bergerak. Setiap hari Jumat, rutin diadakan pembacaan Asmaul Husna dilanjutkan dengan kegiatan lainnya, seperti berolahraga, berjalan-jalan, atau bermain di lapangan. Tidak hanya anak-anak yang ditanamkan pendidikan karakter sejak dini, para orang tua juga dibekali kelas parenting setiap satu tahun dua kali. Dengan demikian, pembentukan karakter anak menjadi tanggung jawab bersama.(Nurhasanah/Nur Khanifah)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya