26.9 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Membanggakan! SD Negeri Purwoyoso 03 Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah

JATENGPOS.CO.ID-Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang menerapkan sistem pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup melalui inovasi tata kelola sekolah untuk mendorong kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan. Salah satu sekolah yang berhasil mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Tengah adalah SD Negeri Purwoyoso 03. Untuk mencapai penghargaan tersebut, SD Negeri Purwoyoso 03 melalui berbagai tahapan yang cukup panjang. Pada tahun 2018, berhasil lolos sekolah Adiwiyata tingkat kota. Setiap tahunnya sekolah ini selalu melakukan perbaikan dan inovasi sehingga di tahun 2024, berhasil lolos sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari inovasi dan kegiatan-kegiatan yang membangun karakter sekolah Adiwiyata melalui materi pembelajaran yang berkaitan dengan penanaman, pemeliharaan, konservasi air, serta konservasi energi. Salah satu inovasi konservasi energi yang menjadi gebrakan dari sekolah ini adalah alat pengolah sampah yang dimanfaatkan untuk menghasilkan minyak mentah. Sekolah bekerja sama dengan para alumni dalam menciptakan alat pengolah sampah tersebut. Para guru juga memanfaatkan daun-daun di sekitar sekolah untuk diolah menjadi bahan bakar briket. Briket itulah yang menjadi bahan bakar untuk mendaur ulang sampah melalui alat pengolah sampah. Berkat inovasi tersebut, SD Negeri Purwoyoso 03 berhasil menjadi satu-satunya sekolah dasar yang mendapatkan juara harapan 1 lomba Lampah Kita (Kelola Sampah di Lingkungan Kita) yang diadakan Pemkot Semarang.

Baca juga:  GUDEP SMA N 1 WADASLINTANG SEMARAKKAN RAMADHAN 1446 H DENGAN BERBAGI TAKJIL GRATIS DAN PENGUMPULAN PAKAIAN PANTAS PAKAI

Selain inovasi konservasi energi, sekolah juga menerapkan kegiatan pembiasaan (budaya sekolah) yang dilakukan secara rutin baik harian maupun mingguan. Kegiatan pembiasaan harian di antaranya ASEM (ambil sampah sebelum masuk kelas), ASEP (ambil sampah sebelum pulang), BAPAK ERI (membawa tepak dan tumbler sendiri), SIRAMA (siramlah aku tanamanmu), dan BUSA AIR (membuang sampah sesuai kriteria). Sedangkan kegiatan mingguan di mulai dari SERASI (Senin cek kerapian dan kebersihan), LARI IMUD (Selasa pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah), MEMPOSTING (Rabu Melaksanakan koMPOSTING), KANG BAGAS (Kamis menabung dan donasi barang bekas, JUSER (Jumat sehat dan bersih), SULING (sabtu peduli lingkungan rumah), dan MINGGU RINTIK (Mari INGat mingGu pemeRIksaan jenTIK di rumah) serta masih banyak lagi.

Baca juga:  Semesta Charity Akbar Digelar

Budaya-budaya sekolah tersebut merupakan cara guru mengingatkan peserta didik untuk terus menjaga lingkungan sekitarnya. Antonius Mulyo Amanto, S.Pd., M.Pd., selaku kepala sekolah menyampaikan bahwa nilai-nilai yang mencerminkan sekolah Adiwiyata harus terealisasikan hasilnya. “Sekolah memiliki inovasi sendiri dalam menerapkan nilai-nilai Adiwiyata baik dalam pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Harus ada output yang didapatkan, misalnya guru memberikan tugas berupa latihan soal seputar lingkungan kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Antonius menambahkan bahwa untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata keterlibatan dari seluruh pihak dibutuhkan. “Semuanya terlibat dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata, mulai dari orang tua, kepala sekolah, kader Adiwiyata, kalau kader Adiwiyata di sini semua siswa di sekolah termasuk kader Adiwiyata, petugas kantin, petugas keamanan, petugas kebersihan, tenaga kependidikan, dan juga komite sekolah,” jelasnya. Dengan demikian, pelestarian dan penjagaan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama.(Nurhasanah)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya