JATENGPOS.CO.ID-SD Negeri Rejosari 02 Semarang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi pada Selasa (25/6) yang lalu. Tidak semudah yang terlihat, penghargaan tersebut dapat diraih berkat adanya berbagai macam program dan inovasi yang mereka terapkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Christina Purwanti S.Ag., selalu Kepala Sekolah, bahwa inovasi yang mereka terapkan meliputi penerapan Urban Farming, proses pengurangan sampah, penghematan energi, dan pengelolaan kebersihan lingkungan sekolah. Di mana, untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, pihak sekolah mewajibkan siswa memakai tumbler dan melarang mereka untuk membawa sampah plastik. Disamping itu, dengan memanfaatkan sampah daun gugur/ranting kering, pihak sekolah beserta para siswa bekerja sama dalam mengolah sampah tersebut untuk dijadikan bahan dekorasi hingga kolase daun yang dibukukan. Tidak hanya sebagai bahan dekorasi, warga sekolah juga berinovasi dengan membuat kebun (Urban Farming) per setiap kelas, serta mengolah sampah dapur dan daun kering menjadi kompos mini dan eco enzim yang sudah diterapkan sejak pandemi lalu.
Para siswa berperan dalam kegiatan pembibitan, pemupukan, menyiram, pemeliharaan, hingga pindah tanam. Nantinya, hasil panen daripada kebun tersebut dapat mereka bawa pulang, dijual kembali untuk membeli bibit tanaman, hingga dapat diolah langsung dalam program memasak bersama di sekolah. Selain pengelolaan sampah, pihak sekolah juga senantiasa melakukan penghematan energi. Mereka memanfaatkan tampungan air hujan untuk kolam dan menggunakan lampu LED untuk penerangan pada saat mendung/gelap. Tidak hanya menggunakan lampu yang hemat daya listrik, sesekali sekolah juga menggunakan panel surya untuk menghemat penggunaan listrik. Guna menunjang keberhasilan program tersebut, warga sekolah turut berkampanye dengan membersihkan sampah bersama, menanam pohon di luar sekolah, serta berkeliling di sekitaran sambil membawa spanduk himbauan hemat energi yang dibuat oleh siswa. Di mana, hal ini tentu saja berdampak positif bagi siswa dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam rangka menyukseskan program adiwiyata, pihak sekolah juga menerapkan nilai-nilai peduli lingkungan ke dalam RPP Pembelajaran siswa. Hal ini mencakup pelestarian lingkungan pemanfaatan tampungan air wudhu, dan proses pembelajaran tentang pembibitan. Tidak hanya warga sekolah, orang tua juga turut aktif berkontribusi dalam setiap program yang ada.
Sesekali para siswa dan orang tua beserta guru ikut andil dalam kegiatan menanam bersama hingga melakukan Jum’at Bersih. ”Kita pun bermitra dengan dinas lain, seperti saat Makan Sehat dengan Dinas Ketahanan Pangan, sudah tiga kali diberlakukan kerja sama. Kalau dinas pertanian, dengan PPLnya selalu membimbing kita untuk menanam, proses pembuatan sampah, hingga caranya membuat pupuk” ujar Christina Purwanti.
”Harapannya satu, anak melakukan pembiasaan dari hal yang kecil. Contoh sampah bungkus permen, setiap kemana saja sampahnya harus dimasukkan ke dalam kantong dan setelah makan harus langsung dibuang ke tempat sampah. Kalau anak tidak disiplin sejak dini, akhirnya nanti terbiasa membuang sampah sembarangan, dan nantinya mereka tidak disiplin pada saat dewasa” ujar Christina Purwanti menegaskan kembali. Dengan demikian, melalui berbagai program adiwiyata yang diterapkan di sekolah, diharapkan siswa dapat menjadi pribadi yang disiplin dan cinta lingkungan, lingkungan sekolah senantiasa asri dan bersih, serta dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat sekitarnya. (Zoya/Fadhila)