Semai : Game untuk Menanamkan Nilai Anti Korupsi Sejak Usia Dini

Sitti Koyimah,S.Pd Sekretaris Pokja 1 TP PKK Kota Semarang

JATENGPOS.CO.ID,  – Apa yang muncul di benak kita  kala mendengar kata “korupsi”? “Mengambil uang Negara” atau mungkin “memakan uang rakyat”? Padahal, tindakan-tindakan tersebut merupakan evolusi dari perilaku-perilaku keseharian yang koruptif dan terdengar sepele seperti menitip absen hingga memberi bingkisan pada guru pada saat kenaikan kelas.

penanaman nilai anti korupsi perlu diajarkan pada anak sejak usia dini. Terutama saat anak masih menempuh pendidikan di PAUD ,pendidikan anti korupsi merupakan salah satu bagian yang penting dalam pembentukan karakter anak yang memiliki integritas tinggi, dan pada usia golden age  (0-6 tahun) inilah sebenarnya karakter, sikap dan pola berfikir anak mulai terbangun. Mengingat usia 0-6 tahun adalah masa kritis, dimana jika kita gagal menanamkan Pendidikan yang tepat, maka kelak akan terbawa sampai dewasa. Hal ini dapat diasumsikan ,bahwa kesadaran anti korupsi harus ditanamkan sejak dini, dengan begitu mata rantai korupsi dapat di putus sejak dini

Pasalnya, lembaga PAUD tidak hanya sebagai “Taman Bermain” bagi anak-anak usia dini saja, tapi yang lebih penting PAUD menjadi  tempat menyemai benih nnilai

kehidupan, Lembaga PAUD  tidak hanya sebagai tempat untuk  melahirkan generasi intelektual tinggi saja, tapi juga akan melahirkan generasi yang memiliki nilai integritas moral yang tinggi, ini menjadi  upaya preventif yang nyata dalam rangka menyiapkan generasi bangsa masa depan yang berkarakter anti korupsi. Hal ini dilakukan karena menanamkan karakter anti korupsi tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan diperlukan proses Panjang melalui Pendidikan

Berangkat dari kekhawatiran akan minimnya pendidikan nilai-nilai antikorupsi, maka Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia mengemas pendidikan nilai-nilai moral dalam bentuk papan permainan yang interaktif dan menyenangkan. Game yang dikenalkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disebut dengan SEMAI (Sembilan Nilai) . Nilai-nilai tersebut dirumuskan dari nilai- nilai yang diyakini sebagai nilai-nilai kehidupan yang harus diamalkan agar setiap pribadi memiliki prilaku anti koruptif.

Adapun Game Semai terdiri dari 3 buah unsur yakni papan permainan (Beberan), Kartu Putih berisi sebuah situasi, dan Kartu Merah berisi satu pertanyaan. Semai dimainkan secara berkelompok yang dipandu oleh fasilitator. Pada papan permainan di tiap sisinya terdapat 9 kotak bergambar. Sembilan kotak tersebut bertuliskan nilai-nilai: kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerjasama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian. Permainan ini diharapkan dapat mengedukasi dan memberikan wawasan kepada anak-anak mengenai nilai-nilai kehidupan dan sikap antikorupsi

Selain itu, SEMAI juga diharapkan bisa menjadi salah satu wadah pencegahan korupsi untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang menormalisasi korupsi. SEMAI menjadi salah satu upaya pencegahan untuk menekan tingginya angka korupsi yang ada. Memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai antikorupsi bisa diawali dengan memperkenalkan perilaku baik atau buruk kepada anak, perilaku salah dan benar, mana perilaku yang sesuai dan mana perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Dimana hal-hal tersebut akan memberikan pengalaman baik kepada anak dan menjadi pondasi anak dalam bertingkah laku.

Oleh :

Sitti Koyimah,S.Pd

Sekretaris Pokja 1 TP PKK  Kota Semarang