26.5 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

BUMP PT Nyawiji Ki Semar untuk Kemandirian Petani Pabelan

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN – Peternak dan petani di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang resmi memiliki Badan Usaha Milik Petani (BUMP PT) berbasis peternakan. Keberadaan BUMP PT bernama Nyawiji Ki Semar tersebut merupakan inisiasi dari tujuh kepala desa di Kecamatan Pabelan.

Bertempat di pendopo Desa Kadirejo, Pabelan, peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan akta notaris, antara  Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak keswan) Jawa Tengah Agus Wariyanto, Badan Usaha Milik Petani Peternak (BUMP PT) dan Komisaris BUMP Nyawiji Ki Semar, Riyadi, Rabu (12/10/2022).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan, landasan pendirian BUMP PT itu adalah UU nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani. Untuk Jawa Tengah juga sudah ada aturannya sebagai tindak lanjut undang-undang tersebut.”Prinsipnya bagaimana melindungi peternak. Ini adalah bentuk kemandirian petani/peternak. Ini BUMP keempat di Jawa Tengah, ” katanya.

Baca juga:  Bupati Semarang Serahkan Beasiswa 62 Siswa dan Mahasiswa Berprestasi

Agus menambahkan, sebagai bentuk support pemerintah Jawa Tengah, nantinya akan disediakan sistem pembiayaan dengan kemandirian, sehingga akan bekerja sama dengan perbankan.  “Model bisnis dan bisnis planning. Sehingga BUMP itu menjadi profesional,” ungkapnya.

Ditambahkan, pihaknya dalam hal ini berperan sebagai fasilitator . Pemerintah mendorong dengan menyediakan pelatihan, pertemuan, sampai terbentuk badan usaha. Namun tidak boleh ikut campur didalamnya.”Pemerintah hadir memfasilitasi setiap BUMP akan diberikan terkait kesekretariatan dan pendampingan dalam bentuk bisnis,” terangnya.

Sementara, Ketua Seknas BUMP PT Indonesia Sugeng Edi Waluyo menambahkan sesuai dengan Undang-undang, BUMP PT diimplementasikan sampai level bawah sebagai stabilisasi. Perlindungan produsen pangan yaitu petani.
“BUMP memiliki spirit untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui proses kelembagaan,” katanya.

Dikatakan Edi BUMP ini dimiliki oleh asosiasi kelompok ternak Nusantara Pabelan. Jika kelompok peternak atau petani ingin bergabung harus melalui asosiasi.
“Ini adalah inovasi kelembagaan petani di Jawa Tengah yang pertama kali diinisiasi oleh kepala desa,” jelasnya.
Hal tersebut menjadi hal baru. Sebab BUMP PT muncul dari bawah dan dimiliki oleh petani, peternak, pekebun.

Baca juga:  Kegiatan Pertemuan Mekanisme Operasional Lini Lapangan ( staff meeting) Kecamatan Wedung

Komisaris BUMP Nyawiji Ki Semar, Riyadi menjelaskan, saat ini biaya produksi di bidang pertanian dan peternakan terhitung tinggi. “Tapi saat panen dan mau dijual, harganya sangat rendah, sehingga tidak sebanding dan hal ini merugikan petani,” jelasnya.

Riyadi  mencontohkan harga pupuk dan tidak ada barangnya sehingga membuat petani kelabakkan dan dirugikan. Juga persoalan obat, pestisida dan lainnya yang menjadi kendala petani.
“ Dengan adanya BUMP ini berbagai persoalan coba kita pangkas. Meski ini berbentuk PT, tapi nafas utamanya adalah gotong royong untuk kemandirian, kami lebih fleksibel dalam berkolaborasi karena prinsip utama yang ditekankan adalah kemitraan,” tandasnya. (deb/bis)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya