26.1 C
Semarang
Selasa, 8 Juli 2025

Sasar Kelurahan Tembalang dan Meteseh Kota Semarang, IPTEK Eco-Crowdinvesting Wujudkan Kampung Tematik Produktif

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Program Pengabdian Kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Berbasis Kewilayahan (PBW) Tim Politeknik Negeri Semarang (Polines) menerapkan IPTEK Eco-Crowdinvesting Bisnis Hijau. Program ini bertujuan mengakselerasi pengembangan Kampung Tematik Produktif di Kelurahan Meteseh dan Tembalang, Kota Semarang.

Diprakarsai oleh Dr. Ir. Kurnianingsih, S.T., M.T. dari Polines, dan didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), PBW mewujudkan kolaborasi multidisiplin ilmu dengan partisipasi aktif dari anggota tim Politeknik Negeri Semarang, yakni Prof Dr Totok Prasetyo, B.Eng(Hons), M.T., IPU, ASEAN.Eng, ACPE dan Dr. Dwiana Hendrawati, S.T., M.T., serta anggota tim dari Universitas Semarang: Dr. Wyati Saddewisasi, S.E., M.Si. Adapun tim pelaksana dari Politeknik Negeri Semarang: Muttabik Fathul Lathief, S.Kom., M.Eng.; Sahid, S.T., M.T. serta mahasiswa dari program studi D3 Teknik Informatika, S.Tr. Teknologi Rekayasa Komputer, dan S.Tr. Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi.

Baca juga:  Upacara Kemerdekaan ke-79 RI di UKSW Salatiga Khidmat Penuh Kebhinekaan

Program PBW tersebut juga meraih dukungan dari Badan Perencanan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Semarang. Mitra penerima manfaat adalah masyarakat Kampung Tematik Dung Tungkul Kelurahan Meteseh dan Kampung Tematik Hasta Karya Kelurahan Tembalang. “Kampung-kampung ini menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan lingkungan, mulai dari biaya energi tinggi hingga pengelolaan sampah,” terang Dr Ir Kurnianingsih, S.T., M.T.

TEKNOLOGI : Penerapan IPTEK di Kelurahan Tembalang, Semarang. Dok Tim Polines

Sebagai solusi, tim PBW menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2KWp yang dilengkapi sistem Eco-Crowdinvesting terintegrasi dengan Internet of Things (IoT) di Kampung Dung Tungkul. Inisiatif ini telah berhasil mengurangi biaya operasional UMKM, sekaligus mendukung penggunaan energi bersih dan berkelanjutan. Di sisi lain, untuk mengatasi masalah sampah plastik dan limbah rumah tangga di Kampung Hasta Karya, tim PBW telah mengembangkan mesin pencacah plastik berbasis IoT, yang efektif mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis.

Baca juga:  Circularva Kelola Rumah Maggot TPA Blondo Kerja Sama Dinas Lingkungan Hidup

Program ini telah diresmikan dengan serah terima simbolis kepada masyarakat setempat pada bulan September 2023. Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Politeknik Negeri Semarang, Prof. Dr. Totok Prasetyo, B.Eng(Hons), M.T., IPU, ASEAN.Eng, ACPE; Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian Bappeda Kota Semarang Luthfi Eko Nugroho, S.T., M.T, Camat Tembalang Agus Priharwanto, Lurah MetesehLurah Meteseh, Slamet Raharjo, S.ST., dan Lurah Tembalang, Maryono S.H., M.M.

Diharapkan dengan penerapan IPTEK Eco-Crowdinvesting ini, Kampung Tematik Dung Tungkul dan Kampung Tematik Hasta Karya tidak hanya akan lebih produktif, namun juga menjadi model inspiratif penerapan teknologi hijau yang berdampak positif pada ekonomi lokal dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. (bis/rit)


TERKINI

Harimau Malaysia U-23 Beri Sinyal

Rekomendasi

Lainnya