DEMAK – Banjir yang melanda Semarang, Demak, Kudus, Pati, dan Pantura juga merendam pondok pesantren Nurussalam, tempat membina 70 santri gangguan mental.
Pondok yang berlokasi di Desa Ngepreh RT 02 RW 06 Desa Sayung Kecamatan Sayung kabupaten Demak ini terendam setinggi dada orang dewasa. Banjir masuk pondok sudah lima hari sejak 14 Maret hingga 18 Maret 2024, belum surut.
Ada 70 santri gangguan mental alias Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang terjebak di dalam pondok. Mereka tidak bisa keluar karena air di lingkungan pondok setinggi dada. Selain itu juga tidak punya tempat lain untuk menyelamatkan diri.
“Sudah lima hari kami bertahan di dalam pondok ini dengan tempat seadanya. Santri putra kita taruh di musholla yang lebih tinggi dari air, yang santri perempuan kita taruh di dalam kelas TK lingkungan pondok dengan tidur di atas meja dan kursi, ” kata Mustajab, salah satu pengelola pondok kepada Jateng Pos. Co. Id, Senin, 18 Maret 2024.
Kondisi pondok memprihatinkan. Karena air masih setinggi perut, kamar-kamar penghuni baik laki maupun wanita masih terendam air. Sehingga santri ODGJ ini harus dipindahkan ke tempat lebih tinggi di musholla. Selain itu, dapur masak dan MCK juga terendam. Sehingga harus masak dan buang hajat seadanya.
“Semua yang ada terendam banjir, kasur-kasur, dapur masak semua tenggelam. Akhirnya masak di teras masjid, ” tambahnya.
Karena semua basah, pondok membutuhkan uluran sekedar baju bekas buat santri. Juga sembako dan santunan untuk kebutuhan sehari-hari.
Asal tahu, pondok Nurussalam adalah pondok yang secara khusus menampung ODGJ paling besar di Demak. Ada 70 an santri yang terdiri dari 55 santri laki-laki dan 15 wanita. Mereka berasal dari layar belakang yang bermacam-macam. Bahkan ada juga mantan Kepala Desa.
Para santri adalah titipan keluarga yang tidak sanggup lagi mengasuh di rumah. Akhirnya dipondokan dengan harapan bisa sembuh.
Selama di pondok diupayakan terapi setiap tengah malam dengan ditempeli tumbukan daun waru di kepalanya. Lalu dibacakan doa-doa oleh para pengasuh. Selain itu juga diajari sholat lima waktu. Banyak yang akhirnya secara mental membaik. Bisa diajak bicara dan diberi tugas. Yang membutuhkan informasi lebih lanjut bisa menghubungi nomor pengasuh 0895422275544 (Mustajab). (jan)