31.1 C
Semarang
Rabu, 27 Agustus 2025

Kades Kalisidi Apresiasi KKN UNW Ungaran Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Biopori  

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Program Pelatihan Pemilahan dan Pengolahan Sampah Rumah Tangga dilaksanakan di Dusun Ndolo, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, memberi nilai penting bagi meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga.

Kepala Desa Kalisidi Dimas Prayitno Putra menyampaikan permasalahan sampah rumah tangga, khususnya sampah organik, masih menjadi tantangan dalam pengelolaan sampah lingkungan di tingkat masyarakat.

Pihaknya mengapresiasi tim Kelompok 43 KKN Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran, memberikan pelatihan pemilahan dan pengelolaan sampah rumah tangga di Dusun Ndolo.

“Kami berterima kasih mengapresiasi teman-teman Kelompok 43 KKN Universitas Ngudi Waluyo memberikan pelatihan pemilihan dan pengolahan sampah. Kita menyadari pentingnya edukasi terkait pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” ujarnya, kemarin.

Dalam kegiatan ini, khususnya memilah sampah organik dan anorganik, diolah melalui pembuatan biopori yang dapat mempercepat proses dekomposisi sekaligus menyuburkan tanah.

Pelatihan diadakan di rumah salah satu warga, Alhidayah di RT 03 RW 03 Dusun Ndolo bersamaan dengan kegiatan rutin ibu-ibu PKK setempat.

Baca juga:  Halal Bihalal Forkos Kabupaten Semarang Ajang Pererat Ormas dan Bakti Sosial

Melalui kegiatan ini, bertujuan meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya dalam memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik diolah melalui pembuatan biopori yang dapat mempercepat proses dekomposisi sekaligus menyuburkan tanah.

Sementara itu, sampah anorganik dikelola melalui sistem bank sampah, yang tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga yang konsisten memilah sampah sejak dari rumah.

Antusiasme warga terlihat jelas saat sesi praktik berlangsung. Para warga bersemangat untuk mencoba membuat lubang biopori dan mengikuti simulasi pengelolaan bank sampah.

“Saya baru tahu kalau sampah organik ternyata bisa jadi kompos yang bermanfaat untuk tanaman di rumah” ungkap salah satu ibu-ibu PKK.

Pemilihan metode biopori dinilai tepat karena mudah diterapkan, ramah lingkungan, serta mampu memperbaiki daya serap air tanah. Di sisi lain, sistem bank sampah hadir sebagai solusi cerdas dalam mengurangi volume sampah anorganik sekaligus memberi insentif ekonomi dalam bentuk tabungan maupun kebutuhan rumah tangga.

Baca juga:  DPRD Demak Dukung Pengembangan Potensi Kelautan dan Perikanan dengan Pembangunan Infrastruktur Jalan Menuju Pelabuhan Morodemak

Melalui edukasi dan praktik langsung ini, warga Dusun Ndolo mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan sampah yang terstruktur dan berkelanjutan. Harapannya, program ini menjadi langkah awal menuju dusun Ndolo yang lebih bersih, sehat, serta mandiri dalam pengelolaan lingkungan.

Kegiatan pelatihan ditutup dengan harapan agar gerakan kecil ini dapat menjadi fondasi besar dalam membangun budaya peduli lingkungan, sekaligus menjadikan Desa Kalisidi sebagai contoh desa berdaya melalui pengelolaan sampah rumah tangga yang bijak.

Dengan biopori dan bank sampah, warga dusun ndolo membuktikan bahwa solusi sederhana mampu membawa manfaat besar bagi lingkungan sekaligus ekonomi keluarga. Langkah sederhana memilah sampah dari rumah bisa membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau. (muz)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya