JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Ketua Forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto menegaskan rencana pembuatan sumur bor di wilayah Kecamatan Bancak akan dilaksanakan tahun ini.
Hal itu ditegaskannya usai memimpin rapat koordinasi forum TJSLP di Ruang Dharma Satya Kompleks Kantor Bupati Semarang di Ungaran, Rabu (27/8/2025).
Menurut Sekda Kabupaten Semarang itu, rencana pembuatan sumur bor di Desa Bantal itu diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan warga mendapatkan air bersih terutama saat musim kemarau.
Sebanyak 32 perusahaan skala menengah dan besar di Kabupaten Semarang aktif mendukung dan bergabung dalam forum itu. Mereka menyalurkan dana corrporate social responsibility (CSR) untuk membiayai berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat.
Anggota DPRD Sis Budiono mengimbau perusahaan lain untuk ikut bergabung dalam forum tersebut. Sedikitnya ada 240 perusahan skala menengah dan besar di Kabupaten Semarang.
Program Peternakan Kolektif Satu Kandang

Terpisah, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Semarang Khadziq Faisol mengatakan pihaknya sedang menyiapkan program pemberdayaan ekonomi mustahik atau penerima zakat. Diantaranya, program peternakan kambing kolektif satu kandang itu di Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang dan mendapat dukungan penuh Baznas RI.
“Rencananya program akan dilaunching akhir September ini setelah semua persiapan termasuk pembuatan kandang kolektif selesai ,” katanya saat ditemui di sela-sela acara Sarasehan Ulama-Umaro putaran ke 314 di Balai Desa Jetis, Kecamatan Bandungan.
Dijelaskan Khadziq, sebanyak 30 mustahik akan disatukan dalam satu kelompok. Mereka akan mengikuti pelatihan secara terpadu. Mulai dari cara beternak, manajemen kandang, pembuatan pakan dan bahkan pemasaran serta tahap lanjutannya. Total ada 285 ekor kambing yang akan diserahkan senilai kurang lebih Rp600 juta.
“Kita berharap nantinya mereka berdaya secara ekonomi dan menjadi pembayar zakat,” tegasnya.
Tak hanya itu, Baznas juga mempersiapkan pelatihan menjahit untuk 80 warga kurang mampu. Program kerja sama dengan lembaga swasta itu akan dilaksanakan di BLK Muslimat di Tuntang. Setelah menjalani pelatihan selama sebulan, mereka akan disalurkan ke perusahaan garmen yang membutuhkan.
Menyinggung tentang target perolehan dana Zakat Infak dan sedekah (ZIS) tahun 2025 sebesar Rp 7 miliar, Khadziq optimis tercapai. Sampai dengan semester I tahun ini, telah terkumpul Rp3 miliar. (muz)