28 C
Semarang
Kamis, 16 Oktober 2025

Berawal dari Bermain-main, 2 Bocah di Kabupaten Semarang Tewas Tenggelam

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Dalam waktu dua hari, dua orang bocah mengalami naas tewas tenggelam. Kejadian itu, salah satunya dialami siswa SMP bernisial FDL (13) warga Desa Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, kemarin.

Nahas itu dialami saat berenang bersama 4 orang temannya di bendungan Plorot Dusun Kaliwaru Desa Tengaran Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Korban ditemukan tewas di bendungan yang berjarak sekitar 3 Km dari rumah itu diduga akibat tenggelam.

Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy melalui Kasi Humas Iptu Budiyono menyampaikan peristiwa tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 15.45 WIB, di pintu air atau bendungan sedalam kurang lebih 2,5 hingga 3 meter.

“Korban bersama teman-temannya awalnya hanya bermain air di sungai, lalu mereka berenang. Korban yang asik renang tak menyadari bahwa sudah berenang ke arah tepi bendungan, yang dalamnya sekitar 2,5 hingga 3 meter,” ungkapnya.

Melihat rekannya tenggelam, teman korban meminta bantuan warga Muhammad Jawat (41) yang sedang bekerja di penggergajian kayu sekitar bendungan.

“Saat saya bekerja, saya didatangi 2 orang remaja berusia sekitar 14 tahun memberitahukan bahwa temannya tenggelam. Saya langsung ke lokasi dan turun ke bendungan untuk mencari, tapi karena airnya keruh sekali dan korban tidak kelihatan. Akhirnya saya buka pintu air supaya surut,” ujarnya.

Baca juga:  Empat Guru Terima Subsidi Rumah Swadaya

Karena korban belum kunjung ditemukan, Muhammad Jawat menghubungi saudaranya Muhammad Fahmi (35) yang segera datang ke lokasi dan Fahmi turun ke air hingga berhasil menemukan tubuh korban di dasar bendungan.

Kapolsek Tengaran AKP M. Budiyono yang mendatangi TKP menambahkan, setelah ditemukan sempat dilakukan pertolongan pertama kepada Korban namun tidak menunjukkan respon yang baik.

“Tak lama kemudian, ambulans dari Puskesmas Tengaran datang dan membawa korban ke RSUD Salatiga,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, naas yang sama dialami AA (8), warga Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Bocah ini tenggelam di embung penampungan air hujan yang terbuat dari terpal plastik.

Saat peristiwa terjadi, AA tengah bermain sembari mencari ikan di embung yang berada di lingkungan Dusun Krajan, Desa Pucung. Naasnya, ia terpeleset dan jatuh ke dalam embung.

Embung di lingkungan Dusun Krajan, Desa Pucung, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang lokasi bocah berusia 8 tahun meninggal dunia akibat tenggelam. FOTO:IST/DOK. POLRES SEMARANG

Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, membenarkan peristiwa tenggelamnya AA tersebut. Kejadiannya pada Kamis siang, sekitar pukul 14.30 WIB.

“Saat itu korban bersama empat teman sebayanya tengah mencari ikan di embung penampungan air hujan di Dusun Krajan,” jelasnya di Ungaran, kemarin.

Peristiwa bermula saat korban turun mendekati permukaan air embung untuk menyerok ikan, walaupun beberapa temannya telah melarang.

Namun, karena dinding embung berlapis membran penahan air yang licin dan dalam kondisi kontur tanah miring, bocah AA lantas terpeleset dan jatuh ke dalam air.

Baca juga:  Gebrakan Vaksinasi Menyisir Habis seluruh Pedagang Pasar Tambirejo

Melihat AA tenggelam, teman-temanya berusaha menolong, tetapi tidak berhasil dan korban pun tenggelam di embung dengan kedalaman sekitar 3 meter tersebut.

“Mengetahui upaya pertolongan tidak berhasil, beberapa rekan korban pun segera memberitahukan peristiwa tersebut kepada warga yang ada di sekitar lokasi embung,” lanjutnya.

Kapolres juga menyampaikan, salah seorang warga, Dikey (30), juga sempat berupaya mencari korban dengan terjun ke dalam embung.

Namun, korban juga belum berhasil warga temukan. Setelah banyak warga yang datang ke lokasi embung, upaya pencarian terhadap korban kembali warga lakukan.

“Sekitar pukul 15.30 WIB, korban AA akhirnya warga temukan di dasar embung dalam kondisi sudah meninggal dunia,” tegas AKBP Ratna.

Personel Polsek Bringin yang datang beserta tim medis Puskesmas Bancak Widyawati langsung melakuman pemeriksaan medis. Dari pemeriksaan awal diduga korban meninggal dunia akibat tenggelam, tanpa ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.

“Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban diperkirakan meninggal karena terjatuh ke dalam embung dan tenggelam,” tambah Kapolsek Bringin, AKP Sudaryono.

Sesuai permintaan pihak keluarga yang menolak dillakukan autopsi, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. (muz)


TERKINI


Rekomendasi

...