25.9 C
Semarang
Kamis, 13 November 2025

CCEP Indonesia Resmikan PLTS Atap di Semarang, Bukti Nyata Transisi Energi Bersih



JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 1,2 MWp di Pabrik Semarang berlokasi di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang pada Kamis (6/11/2025). Dibangun di atas lahan 13.722 m² dengan 2.197 modul surya, sistem ini menyuplai sekitar 17% kebutuhan energi harian pabrik dan menurunkan emisi hingga 1.400 ton CO2 per tahun.

Peresmian ini dihadiri oleh H. Ngesti Nugraha, Bupati Semarang; Sujarwanto Dwiatmoko, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mewakili Gubernur Jateng Ahmad Luthfi; Daniel Lestanto, Executive Vice President PT PLN (Persero); serta jajaran manajemen dari CCEP Indonesia.

Acara ini menjadi bagian dari semangat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam upaya percepatan transisi energi di Tanah Air. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut menunjukkan komitmennya melalui Perda No. 12/2018 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) yang menargetkan 21,32% bauran energi terbarukan pada 2025.

“Inisiatif PLTS Atap CCEP Indonesia semakin memperkuat posisi Jateng sebagai provinsi yang proaktif dalam mendukung target emisi nasional, membuka peluang ekonomi hijau, dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam sambutan yang dibacakan Sujarwanto, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng.

Di Jateng sendiri, bauran EBT sudah mencapai 18,33% pada 2024 . Angka tersebut akan terus ditingkatkan seiring dengan target bauran EBT sebesar 21,32% hingga akhir tahun ini. Dengan potensi energi surya mencapai 194.280 MWp, Jateng dinilai berpeluang besar menjadi pusat industri hijau nasional.

Baca juga:  Terdakwa Kasus Manipulatif Kredit Fiktif, Divonis Satu Tahun Penjara

Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, Lucia Karina, menyampaikan bahwa inisiatif PLTS ini merupakan wujud nyata kontribusi dunia usaha terhadap agenda transisi energi terbarukan secara bertahap dan berkelanjutan.

“Melalui PLTS Atap di Pabrik Semarang, kami ingin menunjukkan bahwa transisi energi dapat diimplementasikan secara nyata di tingkat operasional. Dengan dukungan dan kebijakan yang jelas dan tepat serta kolaborasi multipihak, Indonesia dapat terwujudnya industri rendah karbon,” ujarnya.

Sistem PLTS di Semarang ini dilengkapi teknologi pemantauan digital real-time untuk menjaga optimalisasi produksi energi, dan diharapkan menjadi inspirasi bagi sektor industri lain. Sebelumnya, CCEP Indonesia telah mengoperasikan PLTS 7,2 MWp di Bekasi dan 2,4 MWp di Pasuruan. Melalui kombinasi instalasi PLTS dan pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN sebesar 90 GWh (2023–2025), sekitar 29,5% konsumsi listrik CCEP kini berasal dari energi terbarukan.

Efisiensi energi juga diterapkan pada sistem teknologi di lini produksi dan penggunaan lemari pendingin hemat energi yang menggunakan refrigeran ramah lingkungan. Lemari pendingin ini mampu menurunkan konsumsi energi hingga 23–57%, sekaligus menurunkan emisi Scope 3.

Peresmian PLTS Semarang ini disertai diskusi panel bertajuk “Kolaborasi Multipemangku Kepentingan untuk Pencapaian Target Emisi Indonesia melalui Energi Terbarukan”, yang menghadirkan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mitra strategis, serta pelaku industri.

Inisiatif ini menegaskan peran CCEP Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih dan memperkuat daya saing industri nasional.

Baca juga:  Pengundian Nomor Urut Diwarnai Adu Yel: Ngesti-Arifah 1, Nurul Huda-Yarmuji 2
TENAGA SURYA: Panel PLTS Atap berkapasitas 1,2 MWp di Pabrik Semarang di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. FOTO:IST/JATENGPOS

Sementara itu, Bupati Semarang H Ngesti Nugraha mengungkapkan dengan singkat terkait percepatan transisi energi melalui PLTS Atap itu.

“Selain kami dari Pemda Kabupaten Semarang mengucapkan terima kasih kepada CCEP Indonesia, kami juga tentu mendorong industri-industri lainnya di Kabupaten Semarang untuk sama-sama membangun PLTS ini, karena ini adalah langkah yang baik,” imbuh Ngesti Nugraha.

Ia mengungkapkan pembangunan PLTS di industri-industri yang ada ini, termasuk di wilayah Kabupaten Semarang juga merupakan langkah yang baik untuk mendukung program pemerintah.

“Khususnya dalam terkait energi baru terbarukan di industri-industri yang ada di Kabupaten Semarang, khususnya di bidang PLTS seperti yang sudah dilakukan oleh CCEP Indonesia sekarang ini, dan hal ini bisa ditiru, bisa dilakukan oleh industri lainnya di Kabupaten Semarang,” tukasnya.

Efisiensi energi tersebut, sebagaimana diketahui diterapkan pada sistem teknologi di lini produksi dan penggunaan lemari pendingin hemat energi yang menggunakan refrigeran ramah lingkungan pada CCEP Indonesia itu.

Di mana lemari pendingin di CCEP Indonesia ini mampu menurunkan konsumsi energi hingga mulai 23 sampai dengan 57 persen, sekaligus menurunkan emisi Scope 3.

Adapun CCEP Indonesia yang merupakan sebagai mitra strategis pemerintah, khususnya dalam mempercepat transisi energi bersih ini akan memperkuat daya saing industri nasional.

Tidak hanya itu, transisi energi terbarukan ini ditargetkan juga mampu membuka lapangan pekerjaan hijau hingga 9,8 juta sampai dengan di tahun 2060 mendatang dan bisa mempercepat investasi hijau dengan akses modal global. (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...