30 C
Semarang
Sabtu, 13 Desember 2025

Operasi Zebra Candi 2025, Polres Semarang Tekan Fatalitas di Titik Rawan Kecelakaan

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN- Polres Semarang melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Candi 2025 pada Senin (17/11/2025) pagi di halaman Mapolres dipimpin Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, diikuti personel gabungan Polri, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang.

Operasi Zebra 2025 dilaksanakan Satlantas Polres Semarang selama dua pekan mulai Senin (17/11/2025) hari ini sampai Minggu (30/11/2025) mendatang. Operasi Zebra serentak di seluruh wilayah dengan tujuan menekan angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan sekaligus meningkatkan kesadaran berlalu-lintas menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kapolres Semarang Quratul Ainy saat memimpin apel membacakan amanat Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan, dinamika lalu lintas berkembang cepat seiring meningkatnya jumlah kendaraan untuk kebutuhan mobilitas masyarakat, berdampak pada tingginya risiko kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas di berbagai wilayah.

“Data Operasi Zebra Candi 2024 mencatat 520 kecelakaan, turun 5 persen dari tahun sebelumnya. Namun, jumlah korban meninggal meningkat dari 19 menjadi 24 orang. Sepanjang operasi tahun lalu, petugas juga mendapati 73.859 pelanggaran dengan hampir 6 ribu di antaranya berujung tilang,” ujarnya.

Baca juga:  Percepatan Graduasi Dan Penerapan Jam Kerja 5 4 1

Polri menekankan pendekatan preemtif, preventif, dan represif yang humanis. Diharapakan operasi mampu menciptakan kondisi lalu lintas yang tertib menjelang masa libur akhir tahun yang identik dengan peningkatan arus kendaraan.

Kasatlantas Polres Semarang AKP Lingga Ramadhani dalam keterangannya kepada wartawan seusai apel, mengatakan Operasi Zebra Candi 2025 menyasar target pelanggaran lalu lintas utamanya yang potensi menyebabkan fatalitas kecelakaan di jalan raya dengan menerjunkan sebanyak 200 personil gabungan.

Sedangkan, sejumlah pelanggaran yang menjadi penindakan, diantaranya penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI, tidak menggunakan sabuk keselamatan, melawan arus, berkendara dalam keadaan mabuk, hingga berkendara melebihi batas kecepatan.

“Kita fokus pada penertiban yang menjadi penyebab fatalitas kecelakaan. Tingkat fatalitas kecelakaan di wilayah Kabupaten Semarang sendiri cukup tinggi, dari seluruh Satlantas jajaran Polda Jateng kita menduduki rangking ke-5,” jelasnya.
Terhitung sejak bulan Januari hingga November 2025 ini, tercatat kejadian kecelakaan di wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 552 kejadian. Di antara kecelakaan tersebut menyebabkan korban meninggal sebanyak 100 orang.

Baca juga:  Bupati Usulkan Revitalisasi BLK Kabupaten Semarang Rp 2,9 Miliar

“Hasil evaluasi titik rawan kecelakaan tertinggi ada di jalan raya wilayah Kecamatan Tengaran. Di situ ada 2 titik black spot yang termonitor dari aplikasi Korlantas Polri. Selain itu di wilayah Bawen dan Tutang, utamanya di jalan alteri utama,” ungkapnya.

Mengantisipasi kecelakaan fatal, AKP Lingga menegaskan, pihaknya melakukan upaya preemtif dengan meningkatkan patroli dan penjagaan di jam-jam rawan. Selain itu, meningkatkan tertib lalu lintas melalui penyuluhan, dan melakukan pendekatan pada masyarakat baik yang terorganisir maupun nonterorganisasir dengan mengedukasi mereka agar taat dan tertib berlalu-lintas.  (muz)



TERKINI


Rekomendasi

...