JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Universitas Diponegoro memiliki komitmen menjadi universitas unggul kelas dunia yang berintegritas (bermartabat) dan memberikan solusi nyata serta kontribusi positif bagi masyarakat dan pembangunan nasional (bermanfaat).
Ini diwujudkan melalui inovasi riset, pengabdian masyarakat, penciptaan lulusan berdaya saing, dan pengembangan budaya. Dalam rangka mendukung komitmen tersebut, tim Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pemetaan dan Penanganan Potensi Kebakaran pada Pemukiman Kota Semarang pada hari Sabtu, 08 November 2025 di Perumahan Rumpun Diponegoro, Kecamatan Banyumanik.
Kegiatan ini terselenggara melalui kerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang dan diikuti oleh warga setempat, yang didominasi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak dari lingkungan sekitar.
Tim pengabdian yang terdiri dari Muhammad Indra Hadi Wijaya Karta Wijaya, S.T., MPWK.; Rukti Rumekar, S.Hum., M.I.Kom.; Nofa Martina Ariani, S.T., M.T.; dan Deny Aditya Puspasari, S.T., M.PWK., memberikan materi mengenai deteksi dini potensi kebakaran, cara memetakan area rawan di pemukiman, serta langkah penanganan awal yang dapat dilakukan sebelum api membesar.
“Kebakaran merupakan kejadian yang dapat terjadi kapan saja dan sangat berbahaya. Karena itu, diperlukan pengetahuan dan kesiapsiagaan yang baik di tingkat rumah tangga,” ujar M Indra.
Dalam kegiatan ini, warga diberikan materi mengenai pemetaan titik rawan kebakaran di permukiman, teori dasar api, potensi kebakaran akibat kompor gas dan instalasi listrik, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
Kolaborasi dengan Damkar Kota Semarang menghadirkan pelatihan teknis yang meliputi penggunaan APAR, penanganan api akibat kompor gas, serta simulasi evakuasi dalam keadaan darurat.
Warga juga mengikuti praktik langsung pemadaman api skala rumah tangga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterampilan mereka.
Peserta juga mengikuti praktek langsung pemadaman api skala rumah tangga, mulai dari penggunaan APAR, memadamkan api dengan metode tradisional seperti karung basah, hingga simulasi menghadapi kebocoran gas LPG. Antusiasme warga terlihat saat mengikuti rangkaian simulasi yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktik nyata.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar dapat memetakan permasalahan yang dapat memicu potensi kebakaran atau pun infrastruktur perumahan yang perlu diperbaiki.
Melalui kegiatan ini, Tim Pengabdian Masyarakat Undip bersama Damkar Kota Semarang berharap warga Perumahan Rumpun Diponegoro Banyumanik semakin sadar akan bahaya kebakaran, mampu mendeteksi risiko sejak dini, dan siap melakukan tindakan cepat ketika terjadi keadaan darurat. (biz/rit)









