28 C
Semarang
Kamis, 19 Juni 2025

Wali Kota Semarang Pimpin Doa Bersama Sebelum UNBK

JATENGPOS.CO.ID. SEMARANG – “Kalau kamu mengerjakan dengan tertekan pasti hasilnya nggak maksimal, jadi yakin aja hari ini bisa ngerjain, nggak usah ada perasaan takut. Insya Allah kalau sudah nothing to lose nilainya akan baik-baik aja”, pesan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi kepada siswa-siswi SMP Negeri 15 Kota Semarang sebelum mengerjakan ujian nasional, Senin (23/4).

Pesan Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi ini langsung disambut seruan ‘Aamiin’ oleh siswa-siswi. Selain memberikan motivasi kepada para murid yang akan mengikuti ujian nasional di SMP Negeri 15 Kota Semarang, Hendi juga menyempatkan diri untuk memimpin doa bersama demi kelancaran ujian yang akan berlangsung.

“Ya Allah berilah kekuatan untuk adik-adik kami yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMP 15 ini. Mudah-mudahan hasilnya baik, Amin”, ucapnya saat memimpin doa.

Hal tersebut dilakukan Hendi disela-sela kegiatannya meninjau penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dilaksanakan oleh 170 SMP dan 35 MTs di Kota Semarang mulai tanggal 23 April 218 sampai 26 April 2018. Untuk di Kota Semarang tercatat ada 23.977 murid yang akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Mereka , terdiri dari 10.924 siswa SMP Negeri, 10.333 siswa SMP Swasta, 598 MTs Negeri, dan 2.122 MTs Swasta. Setiap harinya siswa ditiap sekolah akan terbagi dalam tiga sesi ujian, yaitu jam 7.30 – 9.30 untuk sesi 1, 10.30 – 12.30 untuk sesi 2, dan 14.00-16.00 untuk sesi 3.

Selain di SMP Negeri 15 Kota Semarang, Hendi juga meninjau tiga sekolah lainnya, yaitu SMP Negeri 4 Kota Semarang, SMP Kesatrian 1 Kota Semarang, dan MTs Negeri 2 Kota Semarang. Dari keempat sekolah tersebut, Hendi mengatakan tidak menenemukan ada siswa yang berhalangan mengikuti ujian.

“Alhamdulillah hari ini saya cek, semua murid hadir untuk mengikuti ujian nasional, tidak ada masalah,” jelas Hendi. Namun terkait gangguan yang terjadi pada beberapa perangkat komputer yang sempat offline tersebut, Hendi menegaskan tidak akan merugikan para siswa.

“Sudah diteliti, walaupun komputernya sempat offline, tidak mengurangi waktu pengerjaan siswa yang bersangkutan, karena saat kondisi offline, waktunya juga berhenti, dan sekali lagi ini bukan hanya terjadi di Kota Semarang,” tegasnya. (sgt/muz)



Popular

LAINNYA

Terkini