JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Gangguan miksi atau berkemih menjadi salah satu penyakit yang menyerang orang dewasa dan lanjut usia (lansia). Gangguan ini bahkan menempati peringkat lima dalam urutan penyakit yang diderita orang dewasa dan lansia secara umum.
Lebih parahnya lagi gangguan miksi ini bisa saja merupakan gejala penyakit lain yang lebih serius seperti ginjal maupun prostat. Gangguan miksi sebagai gejala penyakit serius juga sering dijumpai pada pasien di RS Roemani Muhammadiyah Semarang dan rumah sakit lainnya.
Mengingat banyaknya pasien dengan keluhan tersebut maka RS Roemani melaksanakan seminar dengan tema ‘Masalah Miksi pada Orang Tua’. Seminar tersebut diselenggarakan di Aula Gedung Ismail RS Roemani pada Sabtu (5/5) lalu sebagai rangkaian dari ultah RS Roemani Muhammadiyah Semarang ke-43.
“Seminar ini dilaksanakan karena banyak ditemukan kasus masalah miksi pada orang tua. Seperti sering kencing dan tidak teratasi dengan baik. Padahal gangguan miksi ini bisa jadi adalah gejala penyakit tertentu seperti prostat atau bahkan ginjal. Melalui seminar ini diharapkan gangguan miksi pada orang tua dapat secepatnya dicarikan solusi dan penanganan,” kata panitia seminar, Mardliyah, saat ditemui di ruang seminar, Sabtu (5/5).
Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Dirut RS Roemani Muhammadiyah Semarang Prof Dr dr Rifki Muslim Sp B Sp U, dr Gatot Suharto dari BHP2A IDI Jateng, dan dr Shofa Chasani. Peserta seminar merupakan 200 dokter yang berasal dari RS Roemani, dokter rumah sakit di sekitar Kota Semarang, dan dokter puskesmas.
“Untuk pesertanya ada 200 orang dokter dengan tujuan penyegaran keilmuan dan juga sebagai jalinan kemitraan, khususnya dalam penanganan gangguan miksi pada orang tua,” jelasnya.
Sementara itu Prof Rifki Muslim dalam paparannya menjelaskan tentang gangguan-gangguan miksi yang sering dialami orang tua. Misalnya pada wanita yakni Retensio Urinae, Inkontensia, Cystitis Chronica, dan Stress Incontinence. Sementara gangguan miksi pada pria meliputi Prostat Hiperplasia, Cystitis, Batu Buli/Vesicoli Thiasis, Strictura Urethra, Carcinoma Prostat, dan lainnya.
“Berbagai gangguan miksi tersebut selain mengganggu pola hidup seperti tidak bisa tidur nyenyak pada malam hari karena harus bolak-balik ke kamar mandi, juga bisa disebabkan oleh penyakit yang lebih serius. Penyakit prostat pada pria dewasa dan lansia merupakan yang paling banyak,” jelasnya.
Rifki menambahkan untuk orang tua dengan gangguan miksi ini harus mendapatkan perawatan yang tepat. Kalau memang dikarenakan penyakit maka harus ditangani dengan baik. “Untuk pola penanganan ada berbagai macam, bisa dengan memberikan obat atau bahkan operasi. Tapi setiap pengobatan juga akan menimbulkan efek samping. Efek samping ini yang harus dijelaskan kepada pasien dengan baik,” paparnya. (har/sgt)