JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengunjungi kampung lele Dukuh Mangkubumen, Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Kamis (27/1/2022).
Menteri KKP mendorong peningkatan produktivitas budidaya ikan air tawar.
“Ini kampung kelahiran saya sebenarnya. Jadi kampung kelahiran saya itu di Kabupaten Boyolali. Saya kesini terus terang saja ingin melihat yang sudah baik yang dilakukan Pak Bupati, melalui pembinaannya terutama budidaya sektor perikanan air tawar, yaitu lele,” kata Sakti Wahyu Trenggono.
Sakti mengatakan, budidaya ikan lele ini cukup bagus. Nilai keuntungannya juga bagus dan bila skalanya dinaikkan, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.
“Saya melihat lele ini cukup bagus, karena satu kilonya bisa Rp 3.700 net profitnya. Kalau ini skalanya dinaikkan, maka seluruh pembudidaya ini ukuran kesejahteraannya akan meningkat,” ujar Sakti.
Dalam kunjungannya ini, pihaknya memberikan sejumlah bantuan. Antara lain motor angkut, eskavator dan obat-obatan. Pihaknya juga mendorong pengembangan hatchery atau pembibitan lele, dan juga pembuatan pakan mandiri. Sehingga produktivitas budidaya ikan lele di Desa Tegalrejo yang biasanya mencapai 600 ton per bulan, bisa meningkat lagi.
“Kalau produktivvitasnya bisa 1 juta ton, itu memberi pengaruh yang sangat besar kepada perekonomian di Indonesia. Dan itu kalau hitungannya Rp 3.700 per kilo, berarti profitnya setiap bulan itu bisa mencapai Rp 3,7 triliun setiap bulan,” jelas Sakti.
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri KKP menengok langsung budidaya lele dan cacing sutra. Dia juga didampingi Bupati Boyolali, M. Said Hidayat dan Wakil Bupati, Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali, Marsono dan Anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi.
Sementara itu salah satu anggota kelompok pembudidaya di Kampung Lele, Eko menyampaikan, ada dua kelompok budidaya lele dengan anggota lebih dari 100 orang. Ada 2.000 kolam budidaya. Produksinya mencapai 600 ton per bulan dengan pemasaran ke wilayah Solo Raya dan Yogyakarta.
“Kebutuhan benih mencapai 200 ribu hingga 300 ribu per harinya. Kebutuhan benih lele sebagian besar dipasok dari luar Boyolali, sekitar 80 persen dan dari lokal Boyolali 20 persen,” kata Eko. (aji)











