MOROWALI. JATENGPOS.CO.ID- Bentrokan antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), pecah berujung 3 orang tewas. Detik-detik mencekam bentrokan maut tersebut terekam dalam sebuah video. Ketegangan terjadi di tengah kobaran api.
Berdasarkan video yang beredar, tampak sejumlah karyawan heboh dan berteriak saat bentrokan terjadi pada malam hari, Sabtu (14/1). Di lokasi sudah ada beberapa titik api. Sejumlah kendaraan dan ruangan juga tampak sudah hancur. Terdengar suara seseorang menyebut ada satu orang yang terluka parah.
“We satu orang itu lagi sana parah, parah itu,” kata seorang pria dalam video yang beredar.
Terlihat sejumlah orang mengevakuasi salah seorang yang sudah tidak berdaya dengan kondisi berlumuran darah. Korban awalnya ditarik lalu diangkat oleh sejumlah orang di lokasi untuk dibawa ke tempat aman.
“Angkat, angkat, bawa dulu bawa,” ujar pria tersebut.
Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi dalam keterangan pers, Minggu (15/1) mengatakan peristiwa bentrok melibatkan TKA dan TKI di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara.
“Saya sampaikan ada beberapa kejadian yang terjadi di PT GNI. Ini akumulasi mulai dari kecil tiba-tiba menjadi besar sampai ada korban meninggal dunia,” ujarnya kepada wartawan.
Rudy menyampaikan saat ini polisi masih menyelidiki aksi bentrokan tersebut, termasuk menelusuri identitas korban yang tewas.
“Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang meninggal dunia dari TKI, siapa yang dari TKA, saya akan lakukan penyelidikan ini,” jelasnya.
Irjen Rudy mengakui personel kepolisian minim saat bentrokan terjadi. Dia mengaku telah melakukan evaluasi dan menjamin keamanan masyarakat di Morowali Utara.
“Sudah kita evaluasi, saya bersama Pak Danrem, Dandim, Kapolres, sudah melakukan rapat dengan pihak GNI supaya kejadian ini tidak terulang dan kita mengakomodir semua kepentingan masyarakat untuk keamanan di Morowali Utara,” ucapnya.
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto menjelaskan, dalam insiden ini sebanyak 69 orang pekerja tambang PT GNI ditangkap polisi. “Iya benar, saat ini sebanyak 69 orang sudah kita amankan,” ujarnya, Minggu (15/1/2023).
Didik menyebut ada 3 orang pekerja yang tewas dalam bentrok ini. Salah satunya adalah TKA. “Korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka,” ujarnya.
Dijelaskan bentrokan berawal dari unjuk rasa serikat buruh di dua lokasi yakni, di pos 4 dan pos 5 kantor PT GNI pada Jumat (13/1/2023). Ada delapan tuntutan yang diajukan SPN kepada PT GNI. Karyawan tergabung dalam SPN mengirimkan surat pemberitahuan aksi mogok kerja.
Pada Sabtu (14/1/2023) diduga tersiar kejadian penganiayaan terhadap karyawan TKI oleh TKA, berlanjut bentrok berpindah ke Smelter 2 dengan saling lempar batu antara TKA dan TKI.
Selain itu terjadi pembakaran kendaraan roda dua milik TKA pada pukul 19.30 dimana saat itu terjadi pergantian ship malam, kemudian terjadi lagi mogok kerja dari crew pull dum truck, hal ini dipicu penganiayaan TKA terhadap TKI.
Kapolres Morowali Utara AKBP. Iman Wijayanto langsung lakukan negosiasi dengan para crew yang mogok kerja dan berhasil membuat crew tersebut bersedia meninggalkan site PT.GNI dengan tertib.
Pada pukul 20:00 WITA kembali terjadi bentrokan TKI dan TKA di jalan antara smelter 1, kemudian Kapolres dan tim gabungan berhasil memukul mundur TKI dan TKA yang terlibat bentrok. Pada pukul 21.00 massa dalam jumlah banyak serang dan bakar mess TKA serta beberapa kendaraan (roda empat, loader dan mobil Crane). Di saat bersamaan massa dari arah Desa Bunta menyerang Pos 4 dengan batu dan merusak mobil damkar PT. SEI.
Pada pukul 22.00 sampai pukul. 02.00 WITA, massa anarkis secara dinamis berpindah tempat. Massa kembali melakukan pembakaran alat berat dan roda empat serta lakukan penjarahan di mess TKA China dan TKI indonesia.
Pukul 02:15 Wita tim gabungan yang dipimpin Kapolres Morut berhasil membubarkan massa. Disebutkan, salah satu tuntutan pekerja adalah mendesak pihak perusahaan wajib menerapkan prosedur keselamatan para pekerja. Insiden diduga akibat akumulasi dari penerapan keselamatan kerja yang kurang diperhatikan.
Perlu diketahui sebelumnya, PT GNI terbakar pada Kamis (22/12/2022) pukul 03.00 WIB. Dua orang karyawan tewas dalam kejadian ini salah satunya adalah selebrita Tik Tok, Nirwana Selle, yang bekerja sebagai operator Crane. (dbs/muz)