Pendidikan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan menyesuaikan diri menuju pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing. Pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa akan menjadi lokomotif dalam pembangunan segala bidang karena mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat memajukan bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa. Mewujudkan pendidikan yang bermutu dan kompetitif memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama guru. Guru adalah figur inspirator dan motivator murid dalam mengukir masa depannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, guru harus berpedoman kepada kurikulum, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakannya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Implementasi kurikulum dalam proses belajar mengajar di sekolah perlu dilaksanakan dalam program pembelajaran yang dikembangkan secara lebih fungsional agar kualitas pembelajaran dapat dikembangkan secara optimal. Strategi yang digunakan dalam upaya tersebut, secara sistematis perlu memperhitungkan hubungan kurikulum dan proses pembelajaran dengan (a) karakteristik berpikir murid SD, (b) tuntutan pembentukan pengalaman, pemahaman, dan keterampilan secara utuh dan terpadu, (c) pemberian peluang kepada murid menghayati sesuatu yang dipelajari, mengadakan internalisasi, mengadakan refleksi dan mengembangkan pemahaman melalui proses belajar secara individual maupun kelompok, dan (d) berkembangnya dampak pengiring yang bermanfaat dalam mengembangkan pemahaman, keterampilan dan sikap pembelajar.
Salah satu tipe dari model pembelajaran terpadu adalah pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dinilai sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemilihan model pembelajaran tematik bagi siswa SD kelas rendah dikarenakan perkembangan peserta didik pada siswa SD kelas rendah pada umumnya tingkat perkembangannya masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan dan memahami hubungan antar konsep secara sederhana. Piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori perkembangan kognitif).
Pembelajaran tematik secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian pembelajaran ini memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami masalah yang kompleks dengan cara pandang yang utuh. Dengan pembelajaran tematik ini diharapkan siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi yang ada disekitarnya secara bermakna. Belajar akan lebih bermakna apabila peserta didik mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera secara utuh, daripada hanya mendengarkan penjelasan guru saja dan materi diberikan secara terpisah- pisah. Penggunaan media pembelajaran adalah salah satu cara untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep abstrak. Hambatan-hambatan dalam implementasi model pembelajaran tematik yaitu kurangnya pemahaman guru tentang konsep model pembelajaran tematik, guru kesulitan menyamarkan sekat antar mata pelajaran karena masih berdasarkan jadwal pembelajaran, menciptakan suasana aktif dan kreatif di kelas, keterbatasan alat peraga yang mendukung proses pembelajaran, belum tersedia buku pelajaran yang memuat bahan ajar yang sudah terinteegrasi, melaksanakan penilaian secara terintergrasi, dan menyusun format penilaian dalam berbagai aspek.
Rahmanie ErraWinoviasari, S.Pd
SDN 2 BANYUURIP