


JARENGPOS.CO.ID,SEMARANG – Warga Jalan Tambra Dalam RT 03/RW 11 Kuningan Semarang Utara, dikejutkan penemuan sosok bayi laki-laki tanpa identitas yang diduga belum lama lahir. Bayi tersebut ditemukan di sebuah rumah laundry pada Senin (6/5) pagi.
Usai ditemukan di dalam ember oleh pemilik laundry bernama Fitriani (35), bayi laki-laki tersebut langsung dirawat di Puskesmas Bandarharjo.
Lurah Kuningan Semarang Andi Wijanarko mengatakan, bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB di sebuah rumah laundry milik warga.
“Pihak PSM Kelurahan Kuningan menemukan bayi sekitar pukul 06.30 WIB sampai 07.00 WIB. Kebetulan bayi itu berjenis kelamin laki2 dengan berat badan 2,6 kg, dengan panjang sekitar 50 cm,” terangnya.
Dijelaskan untuk kondisi bayi, masih memiliki ari-ari dan tali pusar yang masih menempel. Pusar dan ari-ari tersebut bahkan sudah mengering.
“Berdasarkan keterangan dari dokter puskesmas, bayi tersebut diperkirakan lahir pada malam hari,” imbuhnya.
Terkait kronologi penemuan bayi tersebut, rumah laundry itu milik warga bernama Fitriani (35). Bermula, pada pukul 04.00 WIB. Fitriani sempat mendengar ada suara berisik. Namun saat itu ia tidam menghiraukan suara tersebut.
“Pada pukul 04.00 WIB pemilik laundri sempat mendengar ada suara bayi yang menangis dan paginya pada pukul 07.00, saat mau mengangkat ember laundry kok berat. Ternyata di dalam ember tersebut, ada sosok bayi laki-laki,” papar Andi.
Usai mendapati laporan penemuan bayi itu, pihak kelurahan langsung langsung menghubungi puskesmas, polsek, langsung bayi itu diserahkan untuk dirawat puskesmas bandarharjo.
Saat dibuka oleh pemilik laundry, bayi tersebut terbungkus baju ibunya dan disamping juga ada susu dan secarik kertas yang tertulis pesan “mbak tolong saya titip anak”
Melihat kondisi tersebut, di duga sudah pembuangan bayi memang sudah direncanakan, karena ada susu dan pesan disecarik kertas.
“Perangkat saya juga beberapa warga ingin mengadopsi bayi tersebut, selanjutnya saya sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan polsek, nanti yang menentukan adalah dinas sosial,” tutup Andi.
Di tempat berbeda, Kepala Puskesmas Bandarharjo bernama Setyo Priyadi menolak untuk dimintai konfirmasi. Bahkan saat didatangi awak media, ia bersikap tidak kooperatif dan terkesan menghalangi peliputan sejumlah awak media. (ucl/jan)