29.2 C
Semarang
Minggu, 6 Juli 2025

Konser Drew Tucker and The New Standard di UKSW:  Merayakan Kemitraan Musik Indonesia-AS 

JATENGPOS. CO. ID, SALATIGA- Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat mempersembahkan pertunjukan seni yang tak terlupakan, Rabu (08/05/2024) malam.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia mengundang Drew Tucker and The News Standard untuk memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Indonesia.

Kali ini, Drew Tucker and The News Standard melakukan roadshow ke sejumlah kota seperti Jakarta, Padang, Solo, Salatiga, dan Surabaya.

Menjadi salah satu tujuan roadshow, Balairung UKSW menjadi saksi gemerlap musik saat Drew Tucker and The New Standard memukau dengan penampilan mereka, semalam. Dalam waktu kurang lebih selama 60 menit, mereka membawakan kurang lebih 7 lagu yang memikat hati para penonton. Drew Tucker and The New Standard memberi keunikan tersendiri dari vibraphone yang mampu meracik gaya soul, funk, jazz and hip-hop, juga sousaphone yang sangat jarang digunakan.

Baca juga:  Badan Gizi Nasional Apresiasi Jawa Tengah Bentuk Pokja Percepatan MBG

Drew Matthew Tucker atau Drew Tucker yang memegang alat musik Vibraphone tidak datang sendirian. Ia bersama William Edward Muter (Tuba-Sousaphone), Michael James Piolet (Drum Set), Murphy David Hartman Aucamp (Perkusionis), dan Jonathan Michael Torrence (Song Writer).

Selain memberikan penampilan spektakuler di panggung, kelompok musik asal Florida ini juga turut berkontribusi dalam pendidikan musik lokal. Sebelum pertunjukan utama, mereka mengadakan workshop musik yang melibatkan mahasiswa UKSW.

Dalam sambutannya, Dekan FBS Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu serta apresiasi kepada Drew Tucker and The New Standard.

“Selamat datang Drew Tucker and The New Standard. Hari ini sangat luar biasa. Ini sangat menyenangkan dan semuanya menikmati pertunjukan kalian,” ujarnya.

Drs. Agastya Rama juga menyatakan harapannya agar kerja sama semacam ini dapat terus berlanjut, membawa lebih banyak musisi berbakat untuk tampil di UKSW di masa depan.

Baca juga:  Tanggal 2 April, Jembatan Tol Kaligawe Open Traffic untuk Arus Mudik Lebaran

Sementara itu, Cultural Affairs Attache dari Kedutaan Amerika Serikat, Emily Norris, menyampaikan pentingnya acara ini dalam memperkuat hubungan antara kedua negara.

“Bahasa yang tidak ada batasannya adalah musik. Melalui musik masyarakat Indonesia dan US bisa saling mengerti. Itu harapan kami dari program ini,” imbuh Emily Norris.

Dia menekankan harapannya untuk adanya lebih banyak kerja sama dalam pertukaran mahasiswa dan budaya untuk memperdalam hubungan di masa mendatang.

Salah satu penonton Poedji Soesila, M.A., yang juga merupakan Dosen Prodi Seni Musik mengungkapkan decak kagumnya atas suguhan musik yang baru saja dinikmatinya. K

“Konser yang luar biasa. Format jazz yang dihadirkan begitu unik dengan penggunaan vibraphone dan sousaphone yang jarang digunakan. Saya sebut unik, perpaduan instrumen yang tidak umum tetapi bisa masuk,” ungkapnya.(deb/jan)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya