JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr.Sri Suciati, M. Hum, mengatakan, pada wisuda sarjana ke -77 tanggal 29 Mei 2024, ada 45 mahasiswanya yang lulus tanpa skripsi.
“Mereka lulus dengan jalur non skripsi. Yaitu dengan membuat laporan tugas akhir yang disusun menjadi karya tulis ilmiah (KTI) yang diujikan kepada pembimbing,” katanya saat podcast dengan JatengPosTV, Senin 27 Mei 2024.
Jalur ini ditempuh karena amanah kementrian pendidikan ristek yang mendorong kampus mempermudah mahasiswanya lulus diluar jalur skripsi.
“Ini terobosan agar mahasiswa lebih cepat lulus, yang selama ini skripsi dianggap sebagai kendala karena konsultasi dosen lama dan lainnya,” tambahnya.
Namun karya ilmiah yang berisi laporan tugas akhir sebagai ganti skripsi ini tidak boleh asal-asalan. Tema dan prosesnya harus lolos bimbingan. Setelah selesai disusun menjadi karya tulis ilmiah yang wajib publikasi di jurnal bereputasi.
“Seperti jurnal Sinta 2 Sinta 3 atau Sinta 1 atau bisa juga terindeksi scopus. Itu namanya jurnal bereputasi,” imbuh rektor perempuan pertama di UPGRIS ini.
Mahasiswa juga diberikan kesempatan baru, jika saat magang kerja menemukan hal-hal baru di tempat magangya, lalu disusun menjadi sebuah laporan yang memang ada analisisnya, itu juga bisa disusun menjadi tugas akhir.
“Kami sudah memberlakukan lulus diluar jalur skripis ini sejak covid. Bahkan waktu itu tanpa harus dimuat jurnal bereputasi sudah bisa diakui sebagai gantinya skripsi. Yang penting lulus saat diujikan,”jelasnya.
Terobosan ini, menurutnya menjawab tantangan yang sering dikeluhkan mahasiswa karena skripis lebih rumit dan baku sistematikanya. “Jadi tidak ada alasanya lagi untuk tidak lulus, karena sudah ada pengganti skripsi yang bisa lebih cepat penyusunanya.” (jan)