spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Ratusan Insan Pewarta Jawa Tengah Demo Tolak Keras RUU Penyiaran

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Ratusan insan pewarta (jurnalis) Semarang, bersama gabungan berbagai komunitas masyarakat sipil, menggelar aksi demo penolakan Revisi UU (RUU) Penyiaran di depan Gubernuran dan DPRD Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (30/5) sore.

Ratusan Massa yang datang dalam aksi damai tersebut, yakni perwakilan IJTI Jawa Tengah, AJI Semarang, PWI Jateng, PFI Semarang, LBH Semarang, Aksi Kamisan Semarang, Walhi Jateng, LRCKJHAM, SKM Amanat, LPM Missi, LPM Justisia, LPM Suprema, LPM Dinamika, LPM Hayam Wuruk, LPM Vokal, LPM Edents, Forum Persma Semarang Raya, Teater Gema, LBH Apik Semarang, Maring Institute, Perempuan Jurnalis Jawa Tengah, dan LPM Edukasi.

TOLAK RUU PENYIARAN: Teguh Hadi Prayitno Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), tengah melakukan orasi menolak keras RUU Penyiaran di depan gedung DPRD Provinsi Jateng. FOTO : DOK/JATENG POS.

Pada aksi yang mengedepankan orasi-orasi dari masing – masing perwakilan massa, menolakan keras RUU Penyiaran yang dianggap membungkam kebebasan pers.

Baca juga:  BT21 dan Sneakon: Kerjasama Fenomenal Antara Brand Lokal dan Merek Global

Teguh Hadi Prayitno Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Tengah, dalam orasinya menegaskan, bahwa beberapa pasal dalam RUU Penyiaran dapat mengancam kebebasan pers dan kebebasan berekspresi.

“RUU penyiaran itu, mengkhianati semangat demokrasi yang terwujud melalui UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” tegasnya.

Dijelaskan, pada pasal-pasal kontroversial dalam RUU ini, seperti larangan penayangan konten eksklusif jurnalisme investigasi menurut Teguh merupakan upaya untuk membungkam pers.

“Penundaan pembahasan RUU Penyiaran bukanlah solusi, karena yang kami butuhkan adalah pembatalan bukan penundaan,” imbuhnya yang diamani oleh seluruh peserta aksi damai.

Tidak sekedar orasi, aksi damai tersebut juga dilanjutkan dengan aksi teatrikal dengan tabur bunga yang menyimbolkan matinya demokrasi juga dilakukan.
Pada aksi teatrikal itu, para jurnalis juga melakukan tabur bunga dan menyalakan dupa serta meletakkan body kamera yang sudah diberi tanda silang di antara bunga yang ditabur.

Baca juga:  BBPMP Jateng Gelar Bimtek PMM dan IKM

Teguh Hadi Prayitno berharap, aksi damai yang dilakukan bersama ratusan insan pewarta tersebut, mendapat respon pemerintah untuk segera membatalkan RUU penyiaran yang jelas telah menghianati semangat demokrasi membungkam kebebasa Pers. (ucl/jan)

spot_img

TERKINI