spot_img
30.5 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Marak Berita Hoax, Jurnalis Harus Mampu Sampaikan Informasi Positif 

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Netralitas dalam kontek Jurnalisme Positif, tidak sekedar membuat dan mengangkat berita fakta yang berimbang. Namun, Jurnalis juga mampu menyampaikan informasi membangun semangat optimisme di era zaman digital saat ini.

Salah satunya adalah jurnalis yang tengah ada dilapangan dan tengah menyoriti sebuah peristiwa dalam situasi apapun, harus mampu untuk mengangkat informasi dalam sisi positif.
Hal tersebut, di katakan oleh Teguh Hadi Prayitno Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Jawa Tengah, pada diskusi Jurnalisme Damai yang berlangsung di aula kantor Kesbangpol Provinsin Jawa Tengah, Senin (10/06).

“Di berbagai daerah di Indonesia salah satunya Jawa Tengah penerapan jurnalisme positif belum sepenuhnya terasa. Tetapi di Papua, pendekatan ini telah menunjukkan dampak yang signifikan,” kata Teguh.

Baca juga:  Saran #Cari_Aman untuk Mahasiswa Baru

Dijelaskan, dalam kontek konflik etnis atau antar kelompok masyarakat, jurnalisme positif dapat berperan penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih selaras dan harmonis.

“Sangat penting untuk diingat bahwa jurnalisme positif tetap harus kritis sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers yang menggariskan bahwa pers memiliki empat fungsi, termasuk fungsi sebagai media pendidikan dan kritik,” terangnya.

Lebih lanjut teguh mengatakan, namun, saat ini tantangan terbesar datang dari media sosial, di mana informasi seringkali tidak terverifikasi dan dapat menimbulkan kesalahpahaman masyarakat (netizen).

“Masyarakat (pengguna sosial media) seringkali kesulitan membedakan antara informasi yang disajikan oleh media massa dan media sosial. Maka dari itu  media massa yang terverifikasi harus tetap menjadi rujukan utama bagi masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga:  Nongky Santuy, Edukasi Milenial Tepis Radikalisme Dalam Kebhinekaan Lintas Agama

Teguh menegaskan, pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 ini  penting jurnalis mengedepankan kontek pemberitaan positif, agar tercipta kondisi aman ditengah masyarakat.

“Peran penting untuk media resmi berbadan hukum adalah mampu menangkal segala bentuk pemberitaan dan informasi yang terangkum dalam sosial media,” tutup Teguh Hadi Prayitno. (ucl/jan)

spot_img

TERKINI