JATENGPOS. CO. ID, SRAGEN – Ancaman tanah longsor dikeluhkan sejumlah warga bantaran sungai Bengawan Solo khususnya di wilayah Kabupaten Sragen. Seperti yang menimpa Wagiyo (60), warga Karangmanis, Desa Pandak, Kecamatan Sidoharjo mengeluh ke Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang rumahnya rusak akibat tergerus arus sungai Bengawan Solo. Bahkan karena terkena longsor rumahnya yang ada di bantaran sungai retak-retak.
“Kami berharap ada pergantian dari pihak terkait untuk segera lakukan perbaikan di daerah bantaran sungai seperti membuat Bronjong batu agar, longsor tidak meluas,” papar Wagiyo disela pertemuan warga dengan Bupati Sragen, Minggu kemarin.
Menurut Wagiyo, pihaknya melalui pemerintah desa sudah beberapa kali mengajukan usulan untuk pembuatan talut di daerah bantaran agar tidak terjadi longsor setiap banjir.
“Sebab sudah beberapa kali mengajukan bantuan belum ada tanggapan, padahal kondisi rumah saya sudah retak-retak akibat longsor. Sedangkan mau pindah tidak ada lahan lagi,” keluh Wagiyo.
Bupati Sragen Yuni menjelaskan, sebenarnya kasus serupa banyak terjadi di daerah bantaran sungai Bengawan Solo khususnya di Sragen. Hanya saja, persoalan tersebut bukan wewenang Pemkab Sragen, melainkan menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWBS). Pihak Pemkab Sragen sebatas mengusulkan terhadap BBWBS untuk segera diambil tindakan agar longsor tidak meluas.
“Untuk segera mendapatkan tanggapan, kita akan segera berkunjung dan komunikasi ke BBWBS untuk segera dilakukan perbaikan agar tidak terjadi longsor susulan yang meluas,” ujar Bupati Yuni.
Ditambahkan Kepala DPUPR Sragen Albert Pramono Susanto menjelaskan, kasus serupa memang banyak aduan untuk wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BBWBS yang berwenang dalam penanganan masalah tersebut. Pihak BBWBS sebenarnya juga telah memberikan tanggapan untuk penanganan persoalan tersebut. Hanya saja, karena permasalah serupa juga banyak terjadi di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo se- Eks Karesidenan Surakarta dan tidak hanya di Sragen saja.
“Sehingga warga harus bersabar untuk menunggu penanganan untuk kasus bantaran sungai, karena persoalan serupa tidak hanya terjadi di Sragen, tetapi juga di wilayah Soloraya,” papar Albert.
Diketahui kasus longsor bantaran sungai Bengawan Solo terjadi di sejumlah titik,diantaranya Desa Tangkil, Sragen kota, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Desa Pandak, Kecamatan Sidoharjo. (ars/jan)