spot_img
32.6 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Briket Diharapkan jadi Jalan Kemandirian Kaum Disabilitas Karanganyar

JATENGPOS. CO. ID, KARANGANYAR-Ingin diberi kail bukan ikan, Persatuan Penyandang Disabiltas Indonesia (PPDI) Kabupaten Karanganyar mengikuti pelatihan pembuatan Briket. Diharapkan disabilitas menjadi produktif dan mandiri dengan membuat bahan bakar dari olahan batok kelapa itu.

Dalam sambutannya, Ketua DPC PPDI Kabupaten Karanganyar, Supriyono menekankan pentingnya pelatihan pembuatan Briket ini bagi penyandang disabilitas Karanganyar. Karena pelatihan ini dicanangkan berkelanjutan. Sehingga, para penyandang disabilitas Karanganyar bisa membuat Briket. Dan rencana jangka panjangnya pihaknya berharap pemerintah memberikan lahan satu hektare untuk dibuatkan pabrik briket di Desa Macanan Karanganyar.

“Kami ingin mandiri, kami tak ingin diberi ikan, tapi kail. Kami bekerjasama dengan Kementrian ESDM membuat Briket bara api batok kelapa untuk menggantikan Gas LPG,” jelas Supriyono pada wartawan, Rabu(3/7).

Briket merupakan bahan bakar murah dan bahan bakunya mudah didapatkan, yakni dari batok kelapa tua dan tepung Tapioka (kanji). Briket bisa menyala 8 jam. Dengan potensi yang besar itu, pembuatan pabrik menjadi perlu. Disebutkan dia, pabrik briket memberi peluang bagi penyandang disabilitas untuk berkarya sesuai bakat dan keahliannya.

Baca juga:  Terima Penyerahan Rumah Apung Tambaklorok dari KemenPUPR, Mbak Ita Minta Warga Ikut Merawat dan Manfaatkan

“Diharapkan program ini dapat teralisasi untuk mewujudkan kemandirian kaum disabilitas sesuai Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Disabilitas NKRI,” ujarnya.

Nampak hadir dan memberikan dukungan dalam acara tersebut yakni PJ Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, Ketua BAZNAS Karanganyar, Hafidzi, perwakilan BRI Cabang Karanganyar dan Bank Derah Karanganyar, serta Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, dan beberapa simpatisan yang peduli pada Pemberdayaan Defabel melalui pelatihan Pembuatan Briket di Desa Macanan, Kebakkramat.

Ketua Baznas Karanganyar, Hafidzi menegaskan, dalam pelatihan tersebut Baznas berperan memberikan bantuan dana sesuai prosedur di Baznas. Pihaknya ingin ikut serta dalam membantu pemerintah dalam persoalan membangun ekonomi masyarakat dalam hal ini untuk memberantas kemiskinan.

Baca juga:  Mbak Ita Dorong Cakupan Wilayah Program TMMD Bisa Lebih Luas

“Kita akan terus dukung, bahkan sampai nanti usai pelatihan dan teman-teman disabilitas butuh modal usaha, InsyaAllah akan kita bantu lagi,” tegasnya.

Sementara, PJ Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi menjelaskan, pelatihan pembuatan Briket ini untuk menyiapkan SDM di Karanganyar agar mampu memfasilitasi kebutuhan lokal. Ia menilai potensi Briket ini sangat besar, hanya saja pasar masih butuh edukasi. Karena masyarakat masih menggunakan Gas LPG yang disubsidi. Menurut Timotius, cocoknya briket itu digunakan untuk penghangat kandang ayam, sedangkan untuk UMKM dan Hik itu juga bisa tapi butuh edukasi.

“Kalau untuk permintaan pabrik itu realistis dan potensinya besar, itu rencana jangka panjang, hanya saja itu yang bisa nanti kerjasama dengan swasta untuk pabriknya,” terangnya. (yas/jan)

spot_img

TERKINI