JATENGPOS.CO.ID-Sebagai sekolah penggerak yang menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMP Negeri 8 Semarang berkomitmen untuk mencetak siswa-siswi yang kreatif dan berkarakter Pancasila. Dengan membekali siswa melalui program keterampilan guna karakter yang siap untuk Indonesia 45.
Salah satu program unggulannya adalah JURIKAH (Jumat Memberi Berkah). Program ini bermula dari rasa empati guru-guru pada masa COVID-19 yang saat itu sistem belajar mengajar dengan sistem daring (belajar online). Siswa siswi belajar di rumah dengan menggunakan jalur internet yang bisa lewat gadget ataupun laptop/perangkat komputer lainnya. Dalam proses belajar mengajar ini banyak kendala salah satunya ketidaksiapan siswa siswi dalam hal perangkat termasuk kuota internetnya. Akibatnya proses belajar mengajar menjadi terhambat. Saat ditelusuri guru-guru ternyata rata-rata banyak yang kurang  bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Akhirnya muncullah rasa empati dari guru-guru untuk melakukan kegitan yang sifatnya untuk membantu kendala tersebut. Lahirlah JURIKAH yang sudah memasuki tahun ke 3. Setelah berakhirnya Covid-19 ini JURIKAH tetap berjalan dengan bentuk sembako yang berisi bahan pokok makanan. Sasaran siswa siswi yang tergolong kurang beruntung. Melalui program ini bukan guru-guru saja tetapi seluruh siswa dan warga sekolah diajak dan terlibat langsung dalam program JURIKAH. Dengan tujuan melatih rasa kepedulian terhadap sesama dan menghargai latar belakang seseorang yang berbeda-beda. Pelaksanaan rutin setiap hari Jumat dalam satu minggu. Sampai saat ini, sudah terhitung 115 kali distribusi sembako pada program JURIKAH.
Kepala sekolah SMP Negeri 8 Semarang, Sutadi, S.Pd., M.Pd., menuturkan, “Kami ingin mendidik siswa-siswi agar tumbuh rasa sosial dan empati kepada sesama yang kurang beruntung.” Penyaluran paket sembako ini dijembatani oleh tim Rohis (Rohani Islam) yang mengatur dan membagikannya pada Jumat pagi di selasar mushola SMP N 8 Semarang. Uniknya, program JURIKAH tidak hanya disalurkan kepada siswa-siswi beragama Islam, tetapi juga kepada siswa-siswi non-Muslim yang membutuhkan.
Dengan berbagai program inovatif yang ada, SMP Negeri 8 Semarang tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai sosial yang kuat pada siswanya, sehingga siap menghadapi tantangan masa depan dengan penuh empati dan kreativitas.(MG3-Ega/Fadhila)