JATENGPOS. CO ID, SALATIGA- Masalah sampah menjadi problem di perkotaan, termasuk kota Salatiga.
Menanggapi hal ini Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan masa overload Tempat Pembungan Akhir ( TPA) di Ngronggo Salatiga tinggal tiga tahun lagi.
Hal ini menjadi perhatian serius yang harus diantisipasi sejak dini supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Menurut Dance, U.untuk mengantisipasi penuhnya TPA di Salatiga ini, harus dimulai dari hulu. Yaitu sumber-sumber sampah baik di sampah rumah tangga, pasar dan sebagainya harus dikelola dengan baik.
“Meski sekarang Perda sampah keluar, dimulai dari Tempat Pengelolaan Sampah Reuse,Reduce dan Recycle (TPS3R) itu yang dihulu diharpkan mampu mengurangi sampah masuk TPA sekitar per hari 10 sampai 15 ton, kalau sampai ada 4 berarti karena kapasitas sampah yang masuk 80 ton per hari,” jelasnya.
Dikatakan Dance, selama ini memang sudah ada pengolahan sampah seperti dumping dan sebagainya di TPA Salatiga. Namun itu semua bila melihat sampah yang masuk ke TPA per harinya, tidak akan bisa mengejar penumpukkan sampah.
“ Intinya lebih banyak sampah yang masuk dari yang diolah, untuk itu pentingnya ada TPST 3 R, sekarang sudah ada 3, diharapkan antara 30 ampai 40 ton bisa dikelola. Belum lagi ada bank sampah, namun itu hanya memperpanjang usia saja, dari tiga tahun menjadi enam tahun,” imbuhnya.
Dance mengatakan pentingnya untuk melihat tekhnologi pengelolaan sampah yang lebih baik harus dilakukan terutama yang berbasis kepada partisipasi masyarakat, sehingga TPST 3R yang sekarang ini dibuat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM) diharapkan terus digalakkan.
” Pentingnya mengajak partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah ini. Salatiga harus waspada sampah,” pungkasnya. (deb/jan)












