JATENGPOS.CO.ID,SUKOHARJO – Jambu Pranan masih menjadi idola dan hasil bumi andalan warga Pranan, Polokarto, Sukoharjo.
Tahun ini meskipun kemaraunya panjang namun hasil panen malah melimpah.
Puncak panen jambu harusnya di bulan Agustus, namun sampai bulan September ini panenan masih melimpah. Musim kemarau bisa 3-4 kali panen.
Petani jambu air asal Desa Pranan, Yanu Sasomo, menyebut musim kemarau menjadi momen yang paling ditunggu para petani jambu air. Mereka bisa menangguk keuntungan berlipat ganda saat memanen jambu air. Biasanya, para petani bisa memanen jambu air 700 kilogram-satu ton. Harga jambu air di tingkat petani senilai Rp 7000 hingga 10.000/kilogram. Artinya, para petani mendapatkan penghasilan Rp7 juta-Rp10 juta dalam sekali panen.
“Tahun ini panenan melimpah. Bisa mencapai satu ton. Bahkan kini gak hanya dipasarkan lokal Soloraya tapi hingga pelosok tanah air seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, dan Surabaya.” Kata Yanu, Kamis (18/9/2024).
Kepala Desa Pranan Jigong Sarjanto mengatakan bahwa tahun ini tanaman jambu air di Desa Pranan bisa panen 3-4 kali. Kemarau menjadikan rasa jambu lebih manis dan lebih banyak mengandung air.
“Ada sekitar 5000-6000 batang pohon jambu air di Desa kami,” kata Sarjanto.
Menurut Sarjanto, petani bisa meraup cuan besar saat musim kemarau. Mereka bisa mendapatkan penghasilan Rp7 juta-Rp10 juta dalam sekali panen.
“Sebelumnya, harga jambu air di kisaran Rp6.000/kilogram-Rp7.000/kilogram. Sekarang, puncak musim kemarau, harga jambu air bisa mencapai Rp10.000/kilogram,” katanya.
Dijelaskan Sarjanto, jambu air menjadi salah satu produk unggulan Desa Pranan dan matapencaharian warga setempat. Demi menjaga kekayaan potensi unggulan di sektor pertanian, pemerintah desa dan elemen masyarakat menggelar Pranan Jambu Festival yang menjadi agenda rutin
Desa Pranan, Kecamatan Polokarto dikenal sebagai kampung jambu air di Sukoharjo sejak puluhan tahun. Rata-rata masyarakat setempat memiliki pohon jambu air di halaman rumah. Sebagian warga lainnya menekuni budidaya jambu air di lahan pertanian dengan jumlah pohon lebih dari 20 batang.(dea/jan)