JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Aksi para mahasiswa saat melakukan demo dalam rangka memperingati May Day 2025 yang berujung anarkis membuat beberapa pihak prihatin. Termasuk para akademisi.
Salah satunya diungkapkan oleh Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom.
Pihaknya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada saat aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) beberapa hari lalu di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Dimana sebagian aksi tersebut berujung pada tindakan anarkis.
Menurutnya demonstrasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi.
“Kami memahami bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum sebagai bagian dari kebebasan berekspresi yang dijamin oleh undang-undang,” terangnya.
Hendaknya aspirasi disampaikan secara damai, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika serta hukum yang berlaku.
Mahasiswa memiliki berbagai cara yang lebih terpelajar untuk menyampaikan aspirasi, dengan berkarya dan berinovasi untuk membangun negeri.
“Udinus tidak mentolerir segala bentuk kekerasan dan tindakan destruktif, apa pun alasannya. Jika terbukti ada pelanggaran kode etik atau hukum, kami akan mengambil langkah-langkah yang tegas sesuai dengan peraturan akademik dan hukum yang berlaku,” katanya.
Udinus berkomitmen untuk terus mendidik dan membina mahasiswa agar menjadi agen perubahan yang cerdas, kritis, namun tetap bermoral dan beradab.(akh/jan)
