30.3 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Legiman, Kisah “Haji Kulkas”, Naik Haji Setelah 39 Tahun Jualan Sampah 

JATENGPOS. CO,ID, SEMARANG – Jika Alloh berkehendak, yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Itulah yang terjadi pada pria bernama Legiman (63).

Warga Desa Ngampin Kecamatan Ambarawa kabupaten Semarang ini naik haji setelah menabung 1000 rupiah setiap hari dari mengais sampah.

Selama 39 tahun, sejak 1986, Legiman menyisihkan hasil jualan sampahnya. Per hari Rp 1000 dimasukan kaleng.

“Memang awalnya saya niatkan menabung 1000 rupiah setiap hari khusus untuk naik haji sejak tahun 1986,” kata Legiman, kepada Jateng Pos.Co.Id, di rumahnya, Kamis 8 Mei 2025.

Tahun 2012, Legiman dihubungi bank. Disampaikan jika tabunganya sudah terkumpul Rp 50 juta. Jika mau digunakan untuk daftar haji bersama isterinya, sudah cukup.

“Sejak 2012 akhirnya saya daftar haji. Tapi uang 50 juta itu ya tidak hanya terkumpul dari nabung 1000 perhari, tapi saya tambahi setiap dapat rejeki, sebab kalau hanya 1000 per hari, sampai sekarang baru terkumpul 14 jutaan,”ujarnya.

Baca juga:  Minta PPKL Stadion Diponegoro Jaga Lingkungan, Mbak Ita Pastikan Beri Akses Bantuan Kebersihan

Karena itulah, Legiman meyakini naik haji bukan hanya urusan uang. Tetapi niat dan kehendak Alloh. Jika kita benar-benar niat, disertai usaha dan doa, Alloh akan memberinya jalan.

“Banyak orang punya uang, tetapi ya tidak naik haji, tapi seperti saya hanya cari sampah, karena saya niati dan usaha, akhirnya Alloh memudahkan,” tambahnya.

Maka, setelah niat untuk haji, Legiman bersama isterinya Baniyah berjuang keras. Setiap memungut sampah dipilah kardus dan barang bekas yang bisa dijual. Hasilnya langsung disetor ke bank untuk tambahan. Tanpa terasa tahun 2025 uang di bank terkumpul Rp 70 juta. Cukup untuk melunasi dan bahkan sisa.

“Maka saya matur, saya ini ditolong oleh sampah surgo, saya juga merasa saya ini haji Kulkas. Yaitu haji dari bakul bekas,” selorohnya sambil tertawa.

Legiman sendiri sejak 1986 memungut sampah di rumah-rumah warga. Ada sekitar 50 rumah yang sampahnya dia ambil. Setiap bulan membayar langsung kepadanya. Ada yang ngasih Rp 10 ribu per bulan ada yang Rp 15 ribu.

Baca juga:  Pentingnya Pengelolaan Manajemen Properti

“Dari memungut sampah warga itu kalau dirata-rata per bulan gajinya Rp 2 juta. Biasanya saya pakai untuk belanja isteri dan biaya lainya. Itu wajib. Sisanya baru saya tabung. Terus saya tambahi dengan menjual barang-barang bekas dari memungut sampah, ada kardus bekas, plastik dan lain-lain,”imbuh bapak tiga anak ini.

Ditanya doa khusus selama di Makkah-Madinah, Legiman mengaku tidak ada yang khusus. Dia hanya ingin mendoakan anak, orang tua, dan kaum muslimin untuk bisa naik haji seperti dirinya.

“Tidak lupa doa minta mohon ampun atas dosa-dosa saya dan umat Islam. Karena tidak ada kesuksesan kecuali kalau dosa kita diampuni oleh Alloh,”ucapnya, sambil mengatakan wawancara ini terakhir sebelum dia berangkat haji, Jumat 9 Mei 2025. (jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya