JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang mendukung kegiatan yang membuat Kota Semarang ramah dan dapat diterima oleh semua orang, terutama kaum disabilitas.
Salah satunya dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) SEMAR bersama Komunitas Difabel Ar Rizki. Ini dilakukan guna mewujudkan masyarakat inklusi dan adil secara sosial,
Plt Kepala DP3A Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto mengatakan kegiatan ini menjadi bukti nyata serta komitmen bersama untuk menciptakan masyarakat inklusi di Kota Semarang.
Dia menambahkan kegiatan ini juga dalam rangka mendukung visi misi RPJMD Kota Semarang tahun 2025 – 2029 yakni Kota Semarang yang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari dan inklusif.
“PUSPAGA SEMAR bersama teman-teman disabilitas ini diharapkan bisa mewujudkan masyarakat inklusif. Apalagi juga untuk mendukung RPJMD 2025 -2029 menjadikan Semarang pusat ekonomi yang maju dan inklusif,” papar Noegroho, Rabu (28/5/2025).
Ia mengatakan PUSPAGA SEMAR ini hadir dengan konsep Kota Inklusif, yakni menjamin kesetaraan dan keterbukaan bagi semua warga. PUSPAGA juga hadir untuk mendukung Rumah Inspirasi yang merupakan komitmen Wali Kota dan Wakil Wali Kota Agustina – Iswar.
“Komitmen Bu Wali dan Pak Wakil ini juga untuk mewujudkan Semarang sebagai Kota Inklusif khususnya bagi penyandang disabilitas,” tuturnya. Rumah Inspirasi, lanjut Noegroho, bukan hanya soal bangunan, tapi tentang tempat tinggal berpenghuni, penuh kebahagiaan, kedamaian dan bergotong royong.
“Rumah Inspirasi ini kan untuk membantu dan mendukung teman-teman disabilitas agar dapat maju bersama,” ujarnya. Noegroho juga menyampaikan, PUSPAGA ini juga menyediakan layanan konseling untuk berbagai kelompok termasuk mereka yang masuk kelompok disabilitas.
“Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan memberikan dukungan bagi individu dengan disabilitas dan keluarganya,” terangnya. Melalui kegiatan ini, Noegroho berharap Kota Sematang akan terus berkembang menjadi kota inklusif.
Selain itu juga bisa memberikan kesempatan dan ruang yang setara bagi semua warganya tanpa pengecualian. “Melalui kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pengalaman bagi anak-anak difabel dan menciptakan suasana positif sehingga mendukung perkembangan anak-anak secara optimal,” pungkasnya. (sgt)