JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG- Indramata Widodo Putra (12 tahun ), pelajar Indonesia kelas 6 SDN Gayamsari 01 Semarang kembali mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Tanggal 28 Mei 2025 lalu siswa SD ini mendapat penghargaan Excellent Prize dari Boyabat Academy Sports Club International Cartoon Competition. Ini adalah lomba menggambar kartun tingkat internasional yang diadakan di Turki. Sebelumnya, tahun 2024, Indra berhasil menjadi juara pertama kategori junior dalam lomba Premio Novello International Humor and Satire Award yang diadakan Dinas Pendidikan Italia.
Lomba di Turki tahun 2025 ini bertema Artificial Intelligence (AI), diikuti oleh 638 pelajar dari 42 negara. Gambar kartun karya Indra yang menang berupa ayah robot sedang membacakan buku nina bobo kepada anak robot. Bukunya bercerita tentang evolusi manusia.
“Kartun ini memukau dewan juri karena gaya grafis dan orisinalitas konsep. Orang tua robot membaca dongeng sebelum tidur yang sangat spesial untuk bayinya tentang evolusi manusia. Dengan inverse yang lucu dan lembut khas seniman muda, kreator sukses membalikan sudut pandang, membayangkan bahwa di masa depan yang didominasi AI, robotlah yang menceriterakan evolusi manusia sebagai dongeng masa depan.” kata Alvredo Bonascolli salah satu dewan juri.
“Karya ini dengan cerdas menyampaikan pesan tentang sifat siklus sejarah dan kemungkinan peran robot sebagai pewaris manusia.” tambahnya memberi apresiasi.
Event tahunan ini memang lain dari yang lain. Selain juri, 40 % nilai kemenangan berdasar voting kartunis terkenal dari seluruh dunia. One man one vote.
Prestasi luar biasa Indra tidak lepas dari peran ayahnya, yaitu Slamet Widodo. Kartunis senior Indonesia ini setiap hari menyuruh anaknya corat coret di kertas A3 selama sepuluh menit dan membaca buku selama dua puluh menit.
Sejak kelas 3 SD sang anak ragil mulai mengikuti lomba gambar. Saat mengawali lebih sering kalah dibanding menang. Jangankan juara, masuk seleksi saja tidak. Hal ini tidak membuat patah arang sang bocil tapi malah menambah semangat. Berusaha dan berusaha lagi menutup kekurangan dan akhirnya sukses.
Prestasi Indra tidak hanya di bidang gambar saja tetapi juga ilmu pengetahuan. Pada Mei 2021 menjadi juara 1 tingkat Nasional mata pelajaran IPA di Dalton Olympiad Kompetisi Sains Nasional tingkat SD / MTs sederajat. Dan Oktober 2022 menjadi juara 3 tingkat Nasional mata pelajaran IPS di LKN Student Science Olympiad tingkat SD / MI sederajat.
Meskipun melelahkan, pengalaman baru dan koneksi yang Indra dapatkan sangat berharga.
“Saya bersyukur atas dukungan SICE Foundation serta orang tua yang selalu memotivasi serta mendampingi dalam meraih juara. Kemauan saya untuk terus berprestasi juga berasal dari keinginan untuk membanggakan orang tua dan sekolah.” kata Indra.
SICE adalah Semarang International Cartoon / Creator Exhibition yaitu sebuah yayasan yang menampung, memfasilitasi sampai mengarahkan segala bentuk kreatifitas positif generasi muda terutama di bidang seni budaya.
Selama 12 tahun SICE berdiri telah berhasil melahirkan 68 kreator muda berpenghargaan internasional, belum yang taraf regional dan nasional.
Indra percaya bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil. Untuk teman-teman yang ingin berprestasi, sarannya harus terlebih dulu punya kemauan dan kemampuan yang sesuai bakat. Setelah itu terus belajar dari pengalaman.
“Saat mengejar prestasi jangan sampai lupa pendidikan dan beribadah karena ini yang paling utama,” pesanya.
Indra percaya, dengan semangat dan doa, kita semua dapat mencapai impian dan menjadi siswa berprestasi. Demikian murid rangking satu di kelas ini membagi pengalaman dan motivasinya. (*/jan)