28.5 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Taj Yasin Ajak Legislatif Kawal Rencana Kenaikan Insentif Guru Agama di Jateng

JATENG POSISI. CO. ID, SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) meminta para legislator untuk membantu mengawal rencana kenaikan anggaran untuk program insentif bagi penghafal kitab suci dan guru agama lintas keyakinan di provinsi Jateng.

Rencananya insentif Rp250 miliar pada tahun ini, akan dinaikkan menjadi Rp300 miliar pada 2026. Untuk realisasi rencana itu, butuh pengawalan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng.

“Sehingga mumpung di sini, juga ada kawan- kawan dari DPRD Jateng. Nanti pada tahun depan juga kita berencana tambahkan insentif kepada guru-guru agama yang ada di Jawa Tengah,” kata Taj Yasin saat menghadiri musyawarah wilayah (Muswil) ke VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se Jateng, di Patra Convention Hotel Semarang, Ahad, 24 Agustus 2025.

Dikatakannya, siapa saja yang menghafalkan kitab suci, Pemerintah Provinsi Jateng akan memberikan insentif. Akan tetapi sampai saat ini baru yang masuk (terdata) para penghafalkan Al-Qur’an.

Begitu juga, kata dia, pemberian insentif terhadap guru-guru lintas agama di Jateng. Jumlah penerimanya mencapai 250 ribu sekian penerima terdata, dan masih ada yang belum terakomodasi.

Baca juga:  Kapolda Jateng Resmikan Pembangunan Rusun Asrama Brimob Srondol

Gus Yasin sapaan akrabnya, mengatakan, jumlah penerima insentif tersebut akan ditambah pada tahun depan. Hal tersebut, katanya, juga sudah disepakati oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

“Untuk kita naikkan jumlah penerimanya, sehingga penghormatan kita kepada agama yang ada di Jawa Tengah benar-benar kita wujudkan,” katanya.

Lebih lanjut, untuk program-program lain kepemimpinannya bersama Gubernur Ahmad Luthfi, dia mengatakan ada capaian lain, yakni terdapat penurunan angka pengangguran terbuka.

Begitu pula dengan akselerasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat yang diakselerasi melalui program Dokter Spesialis Keliling (Speling) oleh Pemprov Jateng sudah menjangkau langsung kalangan masyarakat.

“Dan ini luar biasa. Ternyata bukan hanya rumah sakit milik pemerintah saja yang turun. Akan tetapi, rumah sakit swasta juga kuat terhadap program ini,” ucap Taj Yasin.

Diakuinya, capaian-capaian tersebut masih banyak kekurangan, dan Pemerintah Provinsi Jateng tidak mungkin bekerja sendiri. Dibutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menyukseskan program-program yang dicanangkan.

“Kami juga membuka ruang-ruang diskusi, dan saya yakin bapak Ibu sekalian yang hadir saat ini memiliki wawasan politik yang cerdas, baik, dan amanah. Sehingga kita bisa bersama-sama mencari solusi pada setiap permasalahan yang ada,” kata pria kelahiran Kabupaten Rembang tersebut.

Baca juga:  Tanamkan Mindset Melayani, Loyalitas dan Integritas, Mbak Ita Kirim Lurah Ikuti Diklat Manajemen Pemerintah

Di tempat yang sama Hadi Santoso, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Jateng, mengatakan, mengapresiasi kepemimpinan substansial enam bulan pertama kepemimpinan Ahmad Luthfi dn Taj Yasin di Jateng.

Di antaranya, program penurunan tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng menjadi Rp 1.000 untuk pelajar, buruh, dan lansia. Angka kemiskinan telah ditekan menjadi 9.48 persen. Program 17 ribu perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) yang menjadi tertinggi se Indonesia. Kemudian, pemberian intensif penghapal Al Qur’an dan guru agama.

“Kami siap sukseskan program pemerintah dengan pembangunan berlandaskan semangat Bhineka Tunggal Ika. Kami akan jadi mitra kritis Pemprov Jateng. Ini bagian kecil pekerjaan rumah yang masih banyak. Kami terus suarakan keresahan masyarakat dan siap jadi bagian jembatan pemerintah dan masyarakat pada umumnya,” katanya. (ucl)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya