JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperluas Kawasan Industri Kendal (KIK) dan menambah kawasan industri lain mendapatkan dukungan dari mitra strategis dan investor. Salah satunya datang dari Sembcorp Industries Ltd.
Sembcorp Industries Ltd merupakan perusahaan yang berpusat di Singapura. Perusahaan ini menjadi mitra strategis internasional dengan prioritas pembangunan industri, energi, dan kawasan berkelanjutan Jawa Tengah, khususnya terkait pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri Kendal (KIK) mulai 2016.
“Kami berdiskusi dengan baik tentang investasi di Kendal dan merayakan keberhasilan kami sejauh ini. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Jawa Tengah atas dukungan kuat yang mereka berikan,” kata Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp Industries Ltd, Gareth Wong, usai bertemu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Rabu, 27 Agustus 2025.
Pertemuan tersebut membahas beberapa pencapaian di Kawasan Industri Kendal yang baru-baru ini mendapatkan investasi terbaik dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dukungan Gubernur Ahmad Luthfi sangat besar dan kuat, sehingga ia berharap ke depan investasi di Jawa Tengah, khususnya di Kawasan Industri Kendal, bisa terus meningkat. Apalagi 2026 akan menjadi peringatan satu dasawarsa Kawasan Industri Kendal.
“Kami masih menantikan untuk melihat seberapa banyak lagi yang dapat kami lakukan. Tetapi ini jelas merupakan pengalaman yang sangat baik bagi kami,” jelasnya.
Menurut Gareth, potensi pengembangan industri di Jawa Tengah masih cukup besar. Sebagai contoh ia melihat pertumbuhan pesat yang ada di Kawasan Industri Kendal. Peningkatan rantai nilai industri tersebut patut untuk dibanggakan. Terlebih ada beragam industri yang berkembang di sana seperti tekstil, elektronik, panel surya, dan bahan baku baterai.
“Saya pikir ini terus menarik berbagai investasi, dan banyak investasi asing langsung sekarang tertarik di area ini,” katanya.
Gareth juga berbicara tentang rencana Pemprov Jateng yang akan memperluas dan menambah kawasan industri. Menurutnya, hal itu sangat bagus bahkan tidak hanya di Jawa Tengah tetapi harus di seluruh Indonesia.
“Ada banyak area. Jadi Indonesia, khususnya Jawa Tengah, akan sangat menarik di masa depan. Kami masih melihat Indonesia sebagai daerah yang sangat kuat dan era pertumbuhan yang kuat bagi kami,” jelasnya.
Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan, terima kasih atas kerja sama dari Sembcorp Industries dan PT Jababeka Jawa Tengah, yang sudah berkontribusi dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal hingga saat ini. Dikatakan, ke depan Kawasan Industri Kendal akan diperluas. Sejumlah wilayah seperti di Cilacap dan Kebumen tercatat sudah menyiapkan lahan peruntukan kawasan industri.
“Kemarin seluruh kepala daerah di Jawa Tengah sudah dikumpulkan untuk membuat kawasan industri mengingat potensinya yang masih besar,” katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, mengatakan, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai semester I 2025 sudah mencapai Rp 45,58 triliun atau 58,19% dari target. Penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi dengan nilai Rp 25,63 triliun atau 56% dan penanaman modal dalam negeri senilai Rp 19,95 triliun atau 44%. Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar di Jawa Tengah dengan nilai Rp 15,87 triliun.
Sementara Kendal termasuk dalam 5 besar lokasi primadona investasi dengan angka Rp 5,73 triliun. Potensi jangka panjang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dapat menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja.
“Terkait usahanya, PMA sudah bergeser. Sebelumnya alas kaki dan tekstil, di semester I 2025 industri karet, kemudian sudah bergeser ada industri padat modal seperti baterai. Tetapi Jawa Tengah masih membutuhkan banyak industri padat karya seperti alas kaki tekstil dan Apparel karena membuka lapangan pekerjaan yang banyak,” katanya. (ucl)