Sempat Bersua Saat Korban Kritis, Sosok Ini Ungkap Perilaku Ganjil Kopda M : Tenang dan Tidak Panik !

Kopda M, otak penembakan terhadap istri.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Menjadi tanda tanya besar, kenapa Kopda M tega merencanakan pembunuhan istrinya sendiri. Ternyata masih banyak fakta yang belum terungkap ke publik tentang kasus ini.

Jateng Pos mencoba menggali informasi lebih lanjut lagi, kali ini Pasi Intel Kodim 0733/KS Mayor Inf Arif Rahman Hakim Wambrauw berbicara. Mayor Inf Arif saat kejadian ikut mengantar istri Kopda M ke RS. Disitu ia bertemu juga dengan Kopda M. Dalam situasi waktu itu ia pun bertanya-tanya, kenapa Kopda M sebegitu tenangnya padahal istrinya sedang kritis karena ditembak orang tidak dikenal.

“Kalau saya jadi Kopda M tentu panik, marah melihat apa yang terjadi dengan istri. Tapi saya perhatikan dia tenang-tenang saja. Waktu itu saya perhatikan terus si Kopda M, sambil bertanya-tanya ada apa sebenarnya. Asumsi-asumsi mulai muncul, Kopda M punya musuh di luar, istri Kopda M yang bermasalah atau murni ulah begal. Namun seketika asumsi itu sirna ketika dalam waktu singkat Kopda M menghilang,” katanya.

Mulai dari menghilangnya Kopda M itulah, Mayor Arief mulai mencurigai Kopda M sebagai dalangnya. Namun, ia masih berasumsi antara Kopda M yang bermasalah atau istrinya yang bermasalah. Setelah ditelusuri ternyata didapatkan info bahwa Kopda M punya wanita idaman lain (WIL) Kemudian ditelusuri lagi, siapa WIL nya. Didapatlah nama sebagai WIL nya. Info itu didapat dari anak buah Kopda M. Inisial R, remaja 20 tahun masih single merupakan warga Kalipancur Kota Semarang. Menjalin hubungan dengan Kopda M sekitar 7 bulan yang lalu. Setiap bulan R menerima uang dari Kopda M sekitar Rp4 juta sampai Rp5 juta.


Baca juga:  Kopda M Empat Kali Berusaha Bunuh Istri, Komplotan Pembunuh Bayaran Diupah Rp 120 Juta !

Loh kok bisa? seorang Kopda mampu memberikan uang kepada wanita lain dengan nilai cukup banyak. Ternyata, Kopda M memiliki bisnis sampingan selain menjadi anggota TNI. Ia seorang bandar judi togel.

“Kopda M ini sering memberi uang kepada R setiap bulan, nilainya kira-kira Rp4 juta sampai Rp5 juta. Heran kan, iya Kopda M memang punya bisnis, ia bandar judul togel. Dua orang anak buahnya statusnya sebagai bendahara bisnis haram Kopda M,” ungkapnya.

Dari kedua anak buah Kopda M terungkap bahwa Kopda M pernah melakukan percobaan pembunuhan kepada sang istri, eksekutornya sama namun percobaan itu gagal. Akan tetapi meskipun gagal Kopda M tetap memberikan konpensasi sebesar Rp2 juta kepada eksekutor melalui anak buahnya.

Baca juga:  Operasi Zebra di Banyumas Tindak 4.087 Pelanggar

“Dari anak buah Kopda M itulah terungkap nama-nama eksekutor karena mereka berdua pernah memberikan uang Rp2 juta untuk aksi yang pertama. Awal titik cerah kasus dari situ. Pernah ingin meracuni istri dan menyantetnya, eksekutor sebenarnya pernah mencoba masuk ke rumah Kopda M namun ketika membuka pintu sudah ketahuan,” imbuhnya.

Kopda M apes, untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Usai rencana pembunuhan istrinya gagal Kopda M melarikan diri, R menolak diajak kabur, uang Rp120 juta tak ada hasilnya. Kini ia diburu polisi dan satuannya sendiri. Lalu kenapa Kopda M tega merencanakan pembunuhan istrinya sendiri? Motifnya karena hasrat kepada R yang sudah tidak terbendung. Dengan membunuh istrinya, Kopda M berharap dapat status Duda Ditinggal Mati sehingga hasratnya kepada R bisa terlaksana. Lalu kenapa tidak diceraikan saja istrinya? Mayor Arief mengatakan tidak semudah itu.

“Kopda M, zoong. Istrinya masih hidup, R menolak diajak kabur, kini ia jadi buronan. Kenapa tidak cerai saja, kan gampang. Jadi perceraian anggota TNI tidaklah mudah, apalagi tidak ada alasan yang jelas. Hubungan keduanya baik-baik saja. Sehingga untuk menikah dengan R, Kopda M memilih membunuh istrinya berharap status Duda Ditinggal Mati,” jelasnya.

Baca juga:  Puluhan Rumah di Blitar Hancur, Empat Orang Meninggal Akibat Ledakan Bubuk Petasan

Terungkap ternyata R selama ini hanya memanfaatkan Kopda M saja, R sejatinya sudah memiliki pacar. Inisialnya B. Pantas R menolak saat diajak kabur Kopda M. Ketika ditanya antara Kopda M dengan B, R lebih memilih B, katanya masih muda. Impian Kopda M untuk menikah dengan R sebenarnya hanyalah mimpi saja karena R tidak ada hati dengan Kopda M.

“R sebenarnya sudah punya pacar, selama ini R hanya memanfaatkan Kopda M saja,” tuturnya.

Mayor Inf Arief sendiri merupakan salah satu orang yang memiliki andil dalam ungkap kasus tersebut. Bersama Tim Gabungan TNI-Polri akhirnya dengan singkat kasus terungkap. Mayor Inf Arief mendapat penghargaan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan juga penghargaan dari Kapolri atas kinerjanya bersama beberapa orang lainnya mengungkap kasus tersebut.(akh)