Sentra Kerajinan Kulit Magetan Survive di Era Pandemi Dengan E-Commerce

JATENGPOS.CO.ID,  MAGETAN –  Kerajinan kulit merupakan salah satu produk unggulan di kabupaten Magetan, Jawa Timur. Terdapat banyak usaha kecil dan menengah, atau yang biasa disebut UMKM di Magetan yang bergerak pada industri kerajinan kulit. Kemudahan mendapatkan bahan baku menjadi faktor utama, karena terdapat industri penyamakan yaitu di Lingkungan Industri Kulit (LIK) di Magetan. Produk yang dihasilkan seperti sepatu, sandal, tas, jaket, ikat pinggang, dan barang lainnya. Salah satu sentra kerajinan kulit yang terkenal di Magetan berada di Jalan Sawo Kelurahan Selosari. Sepanjang jalan tersebut banyak toko berjajar yang menawarkan produk kerajinan kulit.

Salah satu daya tarik dan keunggulan dari kerajinan kulit di Magetan yaitu pada proses produksi. Proses produksi kerajinan kulit ini masih menggunakan cara tradisional atau lebih dikenal dengan istilah handmade. Banyak konsumen yang tertarik karena hal tersebut, karena kualitas produk tidak kalah dengan produk lain sejenis.

Baca juga:  BCA Gelar Pelatihan UMKM

Namun, jika dilihat dari segi pemasarannya, masih belum menjangkau segmen pasar yang luas. Penjualan masih banyak di dominasi dari kunjungan pelancong yang datang di Magetan. Untuk penjualan keluar daerah Magetan memang ada, tetapi jumlahnya belum terlalu signifikan. Apalagi di era pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Tentunya jumlah wisatawan yang berkunjung di Magetan sangat berkurang drastis. Sehingga diperlukan pembaharuan dalam pemasarannya.

Pemasaran yang dapat dilakukan pada era sekarang ini adalah pemasaran yang memanfaatkan teknologi informasi atau yang sering disebut dengan istilah pemasaran digital/ e-commerce. E-commerce adalah teknologi yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap organisasi yang beroperasi di sektor komersial. E-commerce merupakan cara konsumen untuk membeli barang yang diinginkan dengan bantuan teknologi internet. Penggunaan teknologi e-commerce dirasakan oleh pengguna (Business To Consumers) dan juga pelaku bisnis (Business To Business).


Baca juga:  Komnas PA Nilai Sistem PPDB Saat Ini Renggut Hak Anak Untuk Dapatkan Sekolah Impiannya

Terdapat banyak macam pemasaran digital yang padat digunakan untuk memasarkan produk kerajinan kulit ini. Mulai dari membuat sendiri laman web ataupun menggunakan aplikasi e-commerce dan media sosial yang telah ada. Untuk membuat web sendiri, UMKM tentunya akan kesulitan, sehingga mereka bisa memanfaatkan aplikasi e-commerce dan media sosial yang sudah ada.

UMKM kerajinan kulit di magetan dapat memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook, whatsapp, dan lain sebagainya. Mereka dapat mengunggah produk yang dijual pada media sosial tersebut. Sekarang ini media sosial memberikan pilihan akun untuk bisnis, sehingga bisa dimanfaatkan, karena terdapat fitur-fitur yang membantu dalam pemasaran produk, seperti melihat seberapa banyak unggahan produknya dilihat oleh konsumen. Tentunya sekarang ini semua orang sudah memakai smartphone, sehingga tidak terlalu sulit untuk menggunakan media sosial sebagai media pemasaran.

Baca juga:  Uniba Solo Dampingi Perajin Tembaga Tumang Lakukan Tranformasi Digital Marketing E-commerce

Cara lainnya bisa melalui aplikasi e-commerce yang sekarang ini marak digunakan, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lainnya. Dengan menggunakan aplikasi tersebut dapat membantu UMKM untuk memasarkan produk secara luas, tidak hanya di daerah Magetan. Penjual dapat membuat toko virtual untuk mengunggah barang yang dijual. Penjual juga dimudahhkan dalam mengatur pengiriman dan pembayaran. Sebagian UMKM kerajinan kulit di Magetan telah menggunakan e-commerce untuk memasarkan produknya. Penggunaan e-commerce tersebut terbukti meningkatkan penjualan mereka.

Sehingga dengan adanya teknologi informasi yang sekarang ini semakin canggih, diharapkan UMKM kerajinan kulit di Magetan dapat memanfaatkan teknologi tersebut dalam pemasaran digital. Pemasaran digital tersebut akan memudahkan UMKM untuk memasarkan produknya agar menjangkau pasar yang lebih luas. Dampak akhir yang diharapkan, UMKM dapat menyumbang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.(ren-biz)

Penulis : Yindi Cardina

Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi

Universitas Sebelas Maret